Wah~ sepertinya sudah lama sekali ya aku tidak memposting mitologi-mitologian.
Di sisa-sisa waktu luangku ini, aku mau cerita dikit nih tentang mitologi Yunani kuno yang jadi asal-usul suatu kata.
Pernah engga sih kamu mengucapkan kata “Narsis”?? atau jangan-jangan kamu sendiri emang narsis?? Jangan sedih, kamu ga sendirian kok. Sini aku temenin, soalnya aku kan juga narsis XD
Narsis, bahasa Inggrisnya “Narcissism”, artinya kecintaan pada diri sendiri.
Jadi semisal, ada orang yang bilang ke kamu “Hey, aku cinta sama kamu”, terus kamu jawab “Aku juga!” berarti ada indikasi kalau kamu itu narsis. Coba deh dicermati.
Dia : “Hey, aku cinta kamu!”
Kamu : “Aku juga!”
Kalau dilanjutin kan jadinya “Aku juga… cinta sama aku”. Gitu. Ngerti engga? Kalau engga ngerti, tolong ngertiin aku, kali ini aja.
Yak! Jadi, ke-narsis-an ini lebih ke mencintai dan mengagumi apa yang ada dalam diri sendiri secara berlebihan. Mencintai diri sendiri itu harus, tapi kalau berlebihan kan ga baik juga. Pokoknya sesuatu yang berlebihan selalu ga baik deh!
Makanya, sifat narsis ini tergolong cukup negatif. Menurut mitologi yang menjadi asal katanya juga gitu, ga baik.
Emang kayak apa sih mitologinya? Kamu mau tau? Udah nungguin daritadi ya?
Ah iya, hampir lupa. Kamu harus tau, kalau Narcissus itu sebenernya bukan cuma berarti cinta sama diri sendiri aja, karena Narcissus itu juga dipakai sebagai nama lain dari bunga bakung. Ada mitologinya juga dari Yunani.
Dalam mitologi Yunani kuno yang akan kita bahas ini, ada 2 asal kata, yaitu narsis dan echo (gema suara).
Tapi sebelum bahas Narcissus yang bikin kamu narsis, aku mau bahas asal-usul bunga bakung atau bunga Narcissus dulu.
Penciptaan bunga Narcissus ini diambil dari Hymne Homeric di abad ke-7.
Jadi gini ceritanya~
*memutar mesin waktu ke jaman Yunani kuno*
Mitologi itu kan bisa dibilang sebagai penjelasan awal oleh manusia atas terjadinya sesuatu di alam, seperti halnya juga bunga. Orang Yunani kuno percaya kalau bunga yang indah itu ada asal muasalnya, termasuk bunga bakung atau bunga Narcissus.
Dulunya, Zeus menciptakan bunga Narcissus buat bantuin Hades nyulik Persephone (putri Demeter sang dewi Pertanian dan Kesuburan yang juga keponakannya sendiri). Gitu ya, ada tindak penculikan malah dibantuin.
Ceritanya, suatu ketika Persephone lagi hang-out sama temen-temennya ke lembah Enna, berhubung di jaman itu belum ada tempat nongkrong sejenis mall-mall dan café-caféan, mereka pun mengisi kegiatan dengan mencari dan memetik bunga-bunga cantik di sana. Jadi kamu harus tau, bahwa sebelum Syahrini menobatkan dirinya sebagai Princess yang penuh bunga-bunga, Persephone dan teman-teman se-geng-nya udah lebih dulu jadi Princess yang dikelilingi banyak bunga.
Di tengah keseruan berburu bunga-bunga cantik, tanpa sadar Persephone udah berada cukup jauh dari geng-nya. Mungkin doi asik sendiri sampe lupa kalau ternyata udah berjalan jauh sampe ujung padang rumput.
Nah, di ujung padang rumput itu, Persephone terpesona sama kumpulan bunga indah berwarna ungu, kuning, dan putih, yang tidak lain tidak bukan adalah bunga Narcissus. Pas Persephone lagi mau metik bunga itu, tiba-tiba tanah di dekat bunga terbelah, terus muncul kereta kuda dengan ditunggangi Hades sang dewa dari Dunia Bawah. Persephone kaget sampe mau pingsan, tapi untungnya ga jadi.
Hades yang biasanya terlihat mengerikan itu muncul dalam tampilan versi ganteng. Doi kan bisa berubah wujud sesuka hatinya. Kalau lagi pingin serem ya serem, kayak monster dari neraka, kalau lagi cari muka sama yang cantik-cantik, Hades bisa berubah wujud seganteng Johnny Depp, Orlando Bloom, atau Ryan Gosling, atau bahkan lebih dari itu, tapi tetap ada aura seremnya, ya namanya juga dewa Kematian yang menghuni dunia bawah, kalau ga serem kan cupu. Tjoepoeh!!
Begitulah, legenda bunga Narcissus yang dikisahkan Homer. Tapi daripada ke bunganya, kayaknya lebih ke kasus penculikan Persephone ya?
Mitologi Narcissus [dan peri Echo] selanjutnya diambil dari karya penyair kuno, Ovid. yang ini lebih drama!
Jadi ceritanya, ada seorang pemuda tampan dengan kadar ketampanan yang over dosis, kegantengannya absolut kayak Avan Jogia. Pemuda itu bernama Narcissus. Ketika Narcissus lahir, ada seorang orakel (peramal) yang mengatakan bahwa Narcissus nanti gedenya bakalan jadi cowo super duper mega extra ganteng absolut, yang bisa bikin cewe-cewe pada blingsatan, dan orakel itu juga berpesan ke orang tua Narcissus supaya anaknya jangan sampe ngaca. Jadi dari orok sampe gede Narcissus itu engga pernah liat cermin, pokoknya dia ga boleh liat bayangan wajahnya sendiri di manapun, entah itu di cermin meja rias emaknya, di kaca spion, bahkan ngaca di pantat panci juga ga boleh, lagian emang ga bisa juga, kan masaknya pake kayu bakar, jadi pantat pancinya gosong.
Walaupun Narcissus belum pernah melihat sendiri ketampanannya, tapi dia percaya kalau dia itu emang tampan rupawan mempesona. Buktinya, dimanapun Narcissus berada, di situ lah cewe-cewe pada engap ngeliatin dia. Narcissus jadi idola semua kaum hawa di kampungnya, bahkan para peri juga kepincut sama keindahan paras Narcissus.
Sayang seribu sayang, Narcissus ini orangnya songong parah! Mentang-mentang ganteng tiada tara, dia jadi seenaknya menolak setiap perempuan yang mendekatinya. Dia ga pernah menghargai usaha cewe-cewe itu. Nilai positifnya, doi bukan tipe cowo tukang PHP, karena sekali engga ya engga.
Suatu ketika, Narcissus pergi ke sebuah hutan buat berburu. Semua peri hutan menyambut kedatangan Narcissus. Karena Narcissus ini orangnya cool banget, peri-peri yang ngeliat jadi rada sangsi mau suit-suitin atau mau godain. Beberapa ada yang colek-colek dikit sih, tapi Narcissus menanggapinya dengan jutek, “Paan sih lo!”
Ketika Narcissus hendak memanah seekor binatang buruan incerannya, dia mendengar suara kresak-kresek. Narcissus merasa ada yang mengintainya, kemudian dia bertanya entah pada siapa, “Siapa kamu?”. Lalu terdengar suara lembut perempuan yang menyahutnya “Kamu!”
“Iya, kamu!”
“Kamu!”
“….” Narcissus poker face. Dalam hati dia bingung, kenapa suara itu malah ikut-ikutan ngomong bukannya ngejawab.
“Keluarlah!” kata Narcissus lantang.
“Keluarlah!” suara itu kembali terdengar.
“Di mana?”
“Di mana”
Narcissus kesel, orang ditanyain malah balik nanya. Ya udah kerjain aja sekalian!
“Di sini!” seru Narcissus.
“Di sini!” suara itu terdengar dari balik pohon besar di sisi gua yang tidak jauh dari tempat Narcissus berdiri.
“Di sini!” Narcissus memancingnya sekali lagi.
“Di sini!”
“Di sini!” pemuda tampan itu melangkahkan kakinya ke sumber suara sambil terus mengucapkan kata-kata. Tapi bukan kata-kata bijak ya, nanti jadi salam super.
“Di mana kau?” Narcissus mendekati pohon besar yang dicurigainya sebagai tempat persembunyian si penghasil suara.
“Kau!”
“Hayo lo!!” seru Narcissus mengejutkan sosok peri hutan yang tengah bersembunyi di balik pohon.
Peri itu menatap Narcissus lekat-lekat. Dia tersenyum manis, hanya bisa tersenyum tanpa berkata apapun. Narcissus jadi risih diliatin gitu, akhirnya doi pergi gitu aja ninggalin si peri hutan yang bernama Echo itu.
Narcissus berlalu seolah ga abis ngeliat apa-apa barusan. Bener-bener garing!
Tapi si peri Echo merasa sedih. Kecewa berat! Dia berharap bisa meluluhkan hati sang pujaan yang sekeras beton dan sedingin salju [bahkan salju aja ga lebih dingin dari sikapnya, ohmaigaaaddd~]. Padahal Echo itu kan cantik banget. Cuman sayang aja dia ga bisa ngomong banyak karena sebuah kutukan.
Jadi dulu itu, si peri Echo tadinya termasuk peri hutan yang bawel, dia peri yang supel, gampang bergaul sama siapa aja, suka becanda, suka cekikikan dan menebar keceriaan di hutan sama temen-temennya, Echo adalah salah satu peri hutan kesayangan Artemis sang dewi Perburuan. Tapi malangnya, Echo dikutuk sama Hera istrinya Zeus, gara-gara Zeus jatuh cinta sama Echo, karena selain cantik si Echo ini juga anaknya seru sih! Tau sendiri kan Hera itu cemburuan banget? Pas tau kalau suaminya naksir Echo, Hera langsung mengutuk Echo yang tadinya rame, asik, dan doyan ngobrol menjadi peri hutan yang ga bisa ngomong dan cuma bisa ngikutin kata terakhirnya aja.
Jadi semisal diajak ngobrol, dia ga bisa nanggepin, cuman bisa ikut-ikutan bagian belakangnya.
Kayak….
Temen : “Eh, Echo, lo udah makan belum?”
Echo : “Belum”
Temen : “Makan yuk!”
Echo : “Yuk!”
Yaaah~ itu sih bukan ikut-ikutan, tapi emang dasarnya lagi laper.
Ya gitu deh! Pokoknya si Echo dikutuk sama Hera jadi begitu. Akhirnya Echo yang tadinya punya banyak teman jadi dijauhin sama teman-temannya karena Echo udah ga seru dan ga asik lagi kayak dulu. Echo jadi suka menyendiri dan bersembunyi di gua.
Itu lah asal muasal gema suara atau echo menurut mitologi Yunani kuno.
“Hey~”
“Hey… hey… hey…”
“Paan sih lo?”
“Lo… lo… lo…”
”I love you!”
“Love… you… too…” sejak kapan echo bisa ngegombal?
Mitologi asal-usul echo nya udah ya, sekarang kita balik lagi ke Narcissus.
Si ganteng yang barusan mencuekkin peri Echo berjalan menuju sebuah sungai buat istirahat sebentar. Tanpa di sadari, ternyata ada salah satu peri hutan yang ilfil sama Narcissus gara-gara sikap juteknya.
Nah, peri itu kebetulan tadi ngeliat Narcissus yang bikin Echo sedih. Walaupun Echo dijauhin temen-temennya, tapi mereka ga benci sama Echo kok, cuman males main bareng aja. Karena bagaimanapun juga Echo adalah teman mereka, salah satu peri yang ngeliat kejadian tadi jadi ikutan sedih, sekaligus sebel sama Narcissus. Ganteng sih ganteng, tapi kalau juteknya ga wajar ya kesel juga kan, bikin gondok.
Si peri hutan yang tidak disebutkan namanya itu meminta keadilan pada dewi Nemesis, sang dewi Keadilan. Peri itu memohon biar si Narcissus jatuh cinta sama dirinya sendiri aja, daripada dia ga pernah hargain setiap makhluk yang suka sama dia.
Dewi Nemesis mengabulkan permohonan itu.
Ga lama kemudian, Narcissus yang masih beristirahat di tepi sungai berniat mau menyegarkan wajahnya pakai air sungai. Aduh, sayangnya Narcissus lupa bawa facial foam. Tapi ga apa deh, ga usah cuci muka pake facial foam juga Narcissus udah ganteng absolut kok!
Sewaktu Narcissus mau mengambil air sungai, dia membungkuk dan melihat bayangan wajahnya sendiri di permukaan air sungai. Untuk sepersekian detik Narcissus terdiam, takjub. Baru kali ini dia melihat keindahan paras yang sangat mengagumkan! Dia ga sadar kalau itu adalah bayangan wajahnya sendiri. Maklum, dari orok doi emang ga pernah dibolehin ngaca sama orang tuanya.
Pembalasan pun terjadi.
Narcissus larut dalam pesona paras indahnya sendiri. Dia tersenyum, bayangannya pun tersenyum *ya iya lah*
Tangan Narcissus terulur menyentuh bayangan tangannya sendiri di permukaan air.
Dia belum pernah merasakan perasaan semacam ini. Perasaan yang membutakan, melumpuhkan akal sehatnya, hingga Narcissus berubah seperti orang gila. Dia terus menerus memandangi bayangan keindahan wajahnya, tidak beranjak sedetik pun dari tempatnya, melupakan segalanya, hingga maut datang.
Fix! Narcissus mati karena mencintai bayangan dirinya sendiri. Sampai ketika arwahnya melewati sungai kematian, dia masih memandangi pantulan wajahnya.
Miris ya gaes!
Semua penggemar Narcissus jadi sedih, termasuk peri Echo yang mendapat penolakan.
Pagi itu, para peri hutan berniat melihat jasad Narcissus, tapi mereka tidak menemukannya, yang ada, tempat itu malah ditumbuhi bunga bakung, bunga indah sebagai simbol keindahan paras Narcissus.
Begitu ceritanya.
Ada fakta lain nih~
Ternyata, kisah Narcissus itu juga sebagai simbol homoseksual (gay). Di mana si Narcissus ini ga pernah tertarik sama cewe manapun, dia malah klepek-klepek sama bayangannya sendiri, merasa lebih tertarik sama kegantengannya.
Fakta sejarah juga membuktikan bahwa praktek homoseksual (gay) itu juga udah terjadi sejak zaman Yunani kuno. Ga cuma zaman Yunani kuno aja, zaman Mesir kuno juga gitu.
Terlepas dari simbol penyimpangan seksual (dalam hal ini gay), yang perlu diingat adalah… kita ga boleh berlebihan mencintai diri sendiri, karena itu bisa membawa keburukan buat diri sendiri juga.
Nah, itu lah, asal-usul kata Narcissism atau Narsis yang diambil dari mitologi Yunani.
Kamu udah ngerti kan sekarang? Kalau belum ngerti, plis ngertiin aku kali ini aja.
Buat ilustrasi nih~
Satria Sunfire ini bukan Narcissus di dunia nyata kan??
Yahahaa~ kalau Kellin Quinn mah ngaca buat selfie XD
Ok gaes, makasih banyak yang udah mampir.
*Mitologi Narcissus ini banyak aku ambil dari buku Mitologi Yunani yang ditulis Edith Hamilton.