Mata Rantai yang Sebenarnya Tidak Hilang

human evolution-biologywise
gambar : biologywise

 

Kita pasti sudah sering dengar ya, tentang teori evolusi yang dipopulerkan oleh ilmuwan di tahun 1800-an, Charles Darwin. Sayangnya banyak orang salah paham soal teori ini, mereka mengira bahwa manusia berasal dari kera atau monyet, padahal bukan begitu maksudnya Darwin. Menurut Darwin, manusia dan kera berasal dari nenek moyang yang sama. Teori evolusi ini banyak ditentang oleh kaum agamawan (kaum kreasionis), karena teori evolusi tidak sesuai dengan penciptaan manusia menurut kitab suci agama Abrahamik. Para kreasionis selalu mencari celah untuk meruntuhkan teori evolusi, salah satunya dengan pertanyaan mengenai “missing link” (mata rantai yang hilang). Mata rantai yang dimaksud adalah fosil ‘penghubung’ yang menunjukkan bukti adanya perubahan dari “kera” sampai menjadi manusia modern. Kata “kera” dalam kalimat barusan aku beri tanda kutip karena kata itu bukan arti yang sesungguhnya. Sekali lagi, maksud dari teori Darwin bukan menyatakan bahwa manusia adalah keturunan kera, tapi kera dan manusia berasal dari nenek moyang yang sama. Jadi, “kera” yang dimaksud adalah makhluk menyerupai kera yang dari masa ke masa berevolusi menjadi manusia.

Buku fenomenalnya, On the Origin of Species yang dirilis tahun 1859 menjadi rujukan bagi banyak ahli biologi dalam menulis buku, salah satunya ahli biologi Richard Dawkins. Dalam tulisanku ini, aku mau membahas tentang ‘mata rantai yang hilang’ berdasarkan tulisan Dawkins dalam bukunya The Greatest Show on Earth –The Evidence for Evolution (Pertunjukan Paling Agung di Bumi –Bukti-bukti bagi Evolusi). Di masa Darwin, penemuan fosil-fosil yang menghubungkan manusia dengan makhluk sejenis kera memang belum lengkap, tapi setelah kepergian Darwin, penemuan fosil-fosil manusia purba mulai banyak ditemukan.

Sembilan tahun setelah wafatnya Charles Darwin, yaitu pada tahun 1891, seorang antropolog dari Belanda, Eugene Dubois menemukan fosil manusia purba di Trinil, Jawa Timur, yang disebut Java Man (Manusia Jawa) dan diberi nama Pithecanthropus erectus. Padahal, dulu Darwin pernah bilang, kalau mau mencari fosil-fosil manusia purba itu sebaiknya dimulai dari Afrika, karena di sana ada banyak jenis primata yang menunjukkan kekerabatan dengan manusia, tapi Dubois memilih mencarinya di benua Asia, di mana manusia-manusia purba di benua itu umurnya masih baru, kurang dari satu juta tahun, dan tentunya sudah mengalami banyak perubahan dari bentuk leluhur aslinya. Kenapa sih, Darwin menyarankan buat mencari fosil manusia purba di Afrika? Soalnya dulu, duluuuuuu banget, daratan di bumi kita ini adalah satu, tapi karena faktor geologi, daratan ini bergeser dan terpisah menjadi beberapa daratan atau yang kita sebut sebagai benua. Antartika, Afrika, Amerika Selatan, Australia, New Zealand, India, Balkan, Madagaskar, dan pulau Irian (Papua) itu dulunya jadi satu, disebut benua Gondwana, benua yang bergeser ke selatan ketika daratan besar di bumi terpisah sekitar 200 juta tahun lalu. Anyway, kalau kita lihat, orang-orang Papua memang ada kemiripan secara fisik sama orang-orang Afrika, ya kan?

Kita kembali ke fosil manusia purba. Berhubung Pithecanthropus erectus atau Manusia Jawa temuan Dubois itu relatif muda, yaitu kurang dari satu juta tahun, jadi dia dikelompokkan bersama dengan kita dalam genus Homo. Homo erectus.

Sekitar 1,8 juta tahun lalu, fosil manusia purba yang lebih tua ditemukan di Georgia, namanya Homo Georgicus. Secara fisik dia lebih primitif, primitif dalam hal ini maksudnya lebih mirip dengan nenek moyang, tulang rahangnya lebih menonjol dibanding Homo erectus. Donald Johanson, menemukan fosil yang jauh lebih tua dari itu. Ditemukan di Ethiopia, fosil itu diberi nama Australopithechus afarensis, usianya setengah dari usia nenek moyang kita bersama simpanse, yaitu 3,9 juta tahun lalu. Diketahui, leluhur kita berusia sekitar enam juta tahun lalu. Australopithecus berarti “kera dari selatan”, tidak ada hubungannya dengan Australia yang artinya “negara Selatan”.

homo georgicus_talkorigins
fossil Homo georgicus (gambar : talkorigins)

Spesies lain dari genus Australopithecus ditemukan pada tahun 1924 oleh Raymond Dart di Afrika Selatan, dinamai Australopithecus africanus. Karena fosil itu ditemukan mati di usia muda, jadi dia terkenal dengan sebutan Taung Child (Anak Taung). Usianya hampir sama dengan Australopithecus afarensis tapi sedikit lebih muda, yaitu 3,3-2,1 juta tahun.

Mrs. Ples (Nyonya Ples) adalah nama populer untuk temuan tengkorak yang paling lengkap dari Australopithecus africanus. Nyonya Ples ditemukan pada tahun 1947 di Sterkfontein, Afrika Selatan, oleh Robert Broom dan John T. Robinson. Usia fosil itu sekitar 2,6 juta tahun lalu.

Nyonya Ples_Australopythecus africanus
tengkorak Nyonya Ples _ Australopithecus africanus _ (gambar : talkorigins)
nyples
wajah Ny. Ples kira-kira seperti ini (gambar : E.Daynes)

Dalam bukunya Richard Dawkins, disebutkan tiga penemuan tengkorak manusia purba yang mengalami perubahan nama. Ada tengkorak dengan kode KNM ER 1813 dan tengkorak KNM ER 1470, keduanya sama-sama berusia sekitar 1,9 juta tahun lalu dan ditempatkan dalam genus Homo. Namun, dua tengkorak itu pernah punya nama yang berubah-ubah. Tengkorak 1813 mengalami perubahan nama dari Autralopithecus habilis menjadi Homo habilis. Tengkorak 1470 pun mengalami perubahan nama, dari Australopithecus habilis menjadi Homo habilis, lalu berubah ke Australopithecus rudolfensis, dan kembali menjadi Homo, Homo rudolfensis.

ER 1813
tengkorak ER 1813 (gambar : talkorigins)
ER 1470
tengkorak ER 1470 (gambar : talkorigins)

Tengkorak lainnya, dengan kode OH 24 yang disebut “Twiggy”, juga punya dua nama berbeda. Sebagian antropolog menamai Twiggy dengan Australopithecus habilis, sementara beberapa antropolog lain menamainya Homo habilis. Padahal, secara fisik Twiggy lebih mirip Nyonya Ples dari genus Australopithecus dengan ciri moncong yang menonjol, sementara tengkorak 1813 dan 1470 lebih mirip Manusia Jawa yang sama-sama masuk ke dalam genus Homo.

OH 24_Twiggy
tengkorak OH24_Twiggy (gambar  talkorigins)

Di sini lah, terjadi semacam kebingungan dalam menempatkan ‘titik perantara’ antara genus Australopithecus dan genus Homo. Kebingungan itu justru membuktikan bahwa mata rantai yang dianggap hilang itu sebenarnya tidak hilang. Catatan fosil kita dilakukan secara berkelanjutan, mencakup semua perubahan evolusioner, dan saking banyaknya hasil temuan fosil manusia purba, para antropolog sampai bingung buat menentukan tengkorak X termasuk ke dalam genus ini atau genus itu karena tengkorak-tengkorak itu mengalami sedikit demi sedikit perubahan dari waktu ke waktu.

Fosil-fosil yang jauh lebih tua, masuk ke dalam genus Australopithecus, dicirikan dengan rahang yang lebih menonjol ke depan, mirip dengan simpanse, sedangkan manusia purba yang lebih modern masuk ke dalam genus Homo, termasuk kita ini adalah Homo. Jadi, kalau ada teman yang nanya “Kamu cowok homo ya?” jawab aja “iya”, gak usah ragu. Berdasarkan hasil penemuan, bisa dipastikan leluhur kita lebih mirip dengan simpanse, itu lah kenapa makhluk sejenis kera menjadi yang pertama dalam rangkaian gambaran singkat evolusi manusia, yang menyebabkan banyak orang jadi salah memahami teori evolusi. Sampai saat ini, fosil-fosil sudah banyak ditemukan, mulai dari yang berusia 6 juta tahun sampai yang relatif baru berusia ratusan ribu tahun. Banyak dari fosil temuan tersebut yang sudah diberi nama, seperti Homo heidelbergensis, Homo neanderthalensis, dan Homo rhodesiensis. Sebagian temuan lainnya disebut Homo sapiens kuno. Apapun namanya, yang terpenting, mata rantai-mata rantai yang hilang di masa Darwin sekarang sudah ditemukan. Jadi, mata rantai yang hilang itu sudah tidak lagi hilang.

 

 

Anyway, tulisan ini sebenarnya waktu itu udah diposting di salah satu website atau platform opini, ya semacam itu lah, tapi berhubung udah dihapus sama yang punya website, jadi aku pikir gak apa-apa aku posting di blog pribadi. Ini versi murni, gak ada edit-editan oleh siapapun. Dan aku berterima kasih buat yang udah baca.

Ngomongin Film : Hoje Eu Quero Voltar Sozinho (The Way He Looks)

Ceritanya, di suatu hari yang aku lupa namanya hari apa, aku nemu sesuatu di Pinterest. Pinterest itu semacam peramal yang kayaknya tau banget semua yang tersimpan di pikiran visitornya. Dan kayaknya dia tau kalau aku ini fujoshi, jadi sengajalah dia menampilkan gambar random yang… ah sudalah. Jadi intinya, gara-gara gambar random di Pinterest, aku nemu satu film epic yang akhirnya aku bahas di sini. Hahahaha… inget postingan film Call Me by Your Name dan Madame Bovary ? iya dua film itu juga aku tau gara-gara gambar randomnya Pinterest. Sebenernya ada lagi sih, tapi… ah udahlah.

Key okey, kali ini aku mau mengupas film Brazil, lebih lengkapnya film dengan tema LGBT dari Brazil!!

The Way He Looks

Film ini berjudul The Way He Looks, tapi versi bahasa Portugisnya berjudul “Hoje Eu Quero Voltar Sozinho” (Today, I Want to Go Back Alone), adaptasi dari film pendek “Eu Nao Quero Voltar Sozinho” (I Don’t Want to Go Back Alone) tahun 2010. Film garapan sutradara Daniel Ribeiro ini dirilis tahun 2014. Dibintangi Ghilherme Lobo (Leonardo), Fabio Audi (Gabriel), dan Tess Amorim (Giovanna), film ini sempat menjadi film terbaik dengan tema LGBT di tahun 2014.

Bergenre drama romance, The Way He Looks menceritakan tentang kisah romansa seorang remaja laki-laki (Leonardo) yang kehilangan penglihatannya sejak lahir. Kalau dilihat dari sinopsis di internet sih katanya(?) menceritakan tentang seorang remaja laki-laki buta yang berusaha hidup mandiri, tapi setelah aku liat filmnya kok malah lebih kental ke romansanya ya?

Leonardo punya sahabat baik, perempuan, namanya Giovanna. Gio selalu mendampingi dan membantu Leo dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Pokoknya dekeeet banget mereka tuh, udah kayak orang pacaran. Aku suka banget karakter Giovanna, dia itu suka frontal kalau ngomong, trus ada imej heroiknya, apalagi tiap belain Leo kalau Leo kena bully si Fabio. Ohiya, kenalin bentar, Fabio itu temen sekelas Leo yang suka usil, kadang usilnya keterlaluan.

Suatu ketika, kelasnya Leo kedatangan murid baru, namanya Gabriel. Kebetulan, tempat duduk di belakang Leo kosong, jadi Gabriel duduk di sana. Awalnya Gabriel suka lupa kalau Leo itu buta, sempat juga waktu lagi ada kegiatan di kelas, Gabriel minjem penghapus ke Leo, ya jelas lah Leo gak pakai penghapus, kan dia pakai mesin ketik Braille. Odong juga nih si Gabriel. Eh iya sih, maklum murid baru.

Sejak kedatangan Gabriel, kedekatan Giovanna sama Leonardo jadi gak seintens dulu. Malahan, ‘tugas’ Gio yang tiap pulang sekolah rutin nganterin Leo sampai depan rumah mulai tergantikan sama peran Gabriel. Kebetulan rumah Gabriel satu arah sama Leo jadi biar lebih gampang aja gitu katanya.

Suatu ketika, mereka dapet tugas dari guru buat bikin semacam artikel dan tugasnya itu kelompok, satu kelompok 2 biji, eh, 2 orang, bebas pilih tapi cowok sama cowok, cewek sama cewek, jadi Leo gak bisa satu kelompok sama Giovanna. Otomatis Leo akhirnya satu kelompok sama Gabriel. Dan dari ngerjain tugas itu, Leonardo jadi makin akraaaaabb banget sama Gabriel. Leo mendapatkan pengalaman-pengalaman baru bersama Gabriel, kayak pergi nonton, ngeliat gerhana bulan, joget-joget, kissing *eh!* gitu deh pokoknya.

Sepanjang nonton film, hampir di tiap adegan Gabriel selalu menceritakannya ke Leo dengan cara bisik-bisik. Iya emang bikin pengunjung lain agak terganggu sih, tapi lucu aja, dan manis. Abis pulang dari nonton si Gabriel pita suaranya berubah jadi pita kupu-kupu karena kebanyakan ngomong *gak gitu* XD

Trus pas nonton gerhana bulan juga lucu sih. Udah segede itu tapi Leo gak paham soal terjadinya gerhana bulan. Mungkin karena Leo pikir gak bakal bisa melihat gerhana bulan, jadi buat apa dipahami, gitu kali ya?

Nah, jadi malem itu tuh, Gabriel keluar sama Leo diem-diem, soalnya Leo gak bakal dibolehin keluar malem sama emak bapaknya. Mereka pergi naik sepeda Gabriel buat ‘nonton’ gerhana bulan. Dan di situ Gabriel jelasin ke Leo tentang gerhana bulan. Pulangnya, Gabriel bilang jaketnya ketinggalan di kamar Leo, trus Leo pakai jaketya Gabriel, dibawa tidur. Dia merasakan aroma tubuh Gabriel masih melekat di jaket itu, dan… horny lah si Leo XD

Ada satu scene lagi yang menurutku simpel tapi manis. Leo itu kadang suka ngatur ringtone HP-nya kalau ada panggilan masuk dari orang-orang tertentu, kayak waktu Giovanna tau-tau nelpon Leo pas Leo lagi ngerjain tugas sama Gabriel. Abis si Gio nelpon, Gabriel iseng nelpon Leo, cuma karena dia pingin tau, apa ringtone di HP Leo kalau Gabriel nelpon. Hahaha… garing sih, tapi ujungnya manis. Jadi Gabriel minta ringtone-nya diganti pakai lagu Belle and Sebastian, terus dia bilang… “So you can dance when I call you”. Aaaaaakkk~ soalnya lagu yang diminta Gabriel itu emang enak buat nge-dance. Ya tapi kalimatnya itu loh… >////<

Nah abis itu, Leo mulai belajar joget-joget sama Gabriel.

vlcsnap-2018-07-18-00h21m01s175

Besoknya, Karina, salah satu murid cewek paling ganjen di sekolah ngundang teman-temannya ke acara pesta. Karina ini emang suka keganjenan sama cowo, sampe bikin Giovanna begah(?). Aku paling suka tiap liat Giovanna komentarin soal Karina. Frontal bet!! XD

Di pestanya Karina, Giovnna saama Gabriel mabok. Waktu itu hubungan mereka bertiga lagi gak terlalu beres, soalnya Gio agak menjauh gitu. Di pesta itu Gio (dalam kondisi mabok) ngomong blak-blakan soal unek-uneknya dia. Gio ngerasa terganggu sama kehadiran Gabriel, menurut Gio, Gabriel bikin dia sama Leo jadi gak sedeket dulu. Trus Gio juga kecewa sama Leo karena Leo gak pernah mikirin perasaan Gio kalau nanti Leo jadi kuliah di luar negri. Waktu Gio sama Gabriel lagi mabok di kamar mandi, ternyata Leo lagi dikerjain sama Fabio cs. Jadi si Leo itu ikutan main game kiss-kissan. Kebetulan Leo ini emang kepingin banget ngerasain kissing, cuman sampe segede gitu belum pernah kesampean. Dan di pesta itu Leo ngerasa punya kesempatan buat kissing, sayangnya Leo gak tau kalau sebenernya dia lagi dikerjain sama Fabio. Dibilangnya Leo mau kissing sama Martha, salah satu teman cewek sekelasnya, tapi ternyata pas Leo udah siap mau nge-kiss, Fabio deketin muka Leo sama anak anjing piaraan Karina. Jadi sebenernya Leo bukan mau kissing sama Martha, tapi sama anak anjing. Jahat bet ya Fabio! Untung Giovanna datang tepat waktu, trus langsung nyeret Leo keluar dari rumah Karina.

Leo yang gak tau apa-apa cuma nyalahin Gio, sementara Gio gak ngomong terus terang kalau sebenernya Leo mau ciuman sama anak anjing, jadi Gio pergi gitu aja. Gabriel juga minta Leo ninggalin pesta itu, tapi Leo gak mau, katanya Leo pingin ngerasain ciuman, dan tadi itu momen yang tepat. Entah karena kesel atau kasian atau emang udah kepengen, Gabriel tau-tau nge-kiss Leo. Seketika Leo yang tadinya nyerocos terus kayak emak-emak di pasar langsung diem.

Hahahaha… suka banget scene itu XD

Abis itu, ceritanya sekolah ngadain camping. Di acara camping itu, Leo yang tadinya agak renggang sama Giovanna jadi deket lagi, terus di situ juga Leo ngaku ke Giovanna kalau sebenernya Leo itu suka sama Gabriel. Suka dalam artian “boyfriend”. Awalnya Gio syok gitu sih, tapi akhirnya dia mau nerima juga, malah sempat bilang “Kalian pasti bakalan jadi pasangan yang cute”. Akakakak… emang sih. Mereka itu kiyuuutttt >////<

Endingnya, Gabriel ngaku kalau dia sebenernya suka sama Leo, walaupun awalnya Leo sempat ngira kalau Gabriel sukanya sama Karina, tapi ternyata dugaan Leo salah. Trus abis itu udahan deh, mereka jadian. Malahan mereka gak malu-malu buat menunjukkan hubungan mereka di depan Fabio dan teman-temannya. Abis itu Leo belajar naik sepedah, terus… iya dia bisa naik sepedah!! Padahal sebelumnya Leo bilang kalau dia gak mungkin bisa naik sepeda.

Udah gitu doang. Film anak remaja yang manis. Hahaha… sayangnya link donlot udah gak ada, eh ada deng, tapi di torrent. Nah ini nih, gara-gara film ini aku bela-belain donlot pakai Torrent, padahal sebelumnya aku udah nyerah duluan tiap nemu file Torrent, ternyata donlot file Torrent gak seribet yang aku bayangkan. Malahan jadi ketagihan donlot pakai Torrent, soalnya lebih cepet dan gak khawatir donlotan error gara-gara sinyal yang kurang stabil.

Film-film yang susah dapetinnya kayak gini ternyata susah juga dapet subtitle Indonesianya, semisal ada pun translitannya ngawur. Jadi mau gak mau, aku donlot lah subtitle bahasa Inggris. Lumayan lama juga nontonnya soalnya sambil bolak-balik buka translator. Hahahahag… gak apa deh.

Cerita di film ini ringan, cocok buat remaja. Aku lumayan suka karakter Leo yang walaupun dia punya keterbatasan tapi dia punya keinginan yang kuat buat jadi mandiri. Cuman akting butanya agak kurang gimanaaa gitu. Jalannya bisa cepet kayak orang yang bisa liat. Dan entah kenapa menurutku di film ini Giovanna lebih berkarakter.

Aku masih sedikit kurang puas sama ending ceritanya. Kira-kira keinginan Leo buat kuliah di luar negeri demi belajar hidup mandiri itu berubah apa engga ya? Atau dia lebih memilih gak ke luar negeri biar bisa tetep sama Gabriel dan Giovanna? Gak tau juga.

Ghilherme Lobo
udah bertransformasi jadi mas-mas muda yang ganteng dan macho
Fabio Audi
rambutnya lucu ya.
vlcsnap-2018-07-18-00h25m49s229
Giovanna sinis banget ya sama Karina. dan tanpa dia sadari, Leo ternyata cemburu denger itu. Liat mukanya Leo! XD
vlcsnap-2018-07-18-00h26m38s216
Fabio sama temannya.
vlcsnap-2018-07-18-00h33m32s1
Akhirnya Leo naik sepedah~

 

Interview Eluveitie Brasil bersama Alain Ackermann, terasa Spesial karena….

Bahagia dan sungguh tidak menyangka!! Hahaha… ini gak penting bangeti sih emang, tapi kadang kebahagiaan gak harus selalu tentang yang penting-penting. *eaks~*

Sekitar awal April lalu, kalau gak salah tanggal 1, aku dapet inbox dari salah satu Webmiss Eluveitie Brasil, dia bilang sebentar lagi Eluveitie Brasil mau bikin interview sama salah satu member Eluveitie, dan kebetulan si member ini aku paling demen, dia adalah…

*sound efek yang bunyinya jengjengjeng*

 

 

 

 

ALAIN ACKERMANN!!!

 

*hening sejenak, dua jenak, tiga jenak, hening sampe sore*

 

foto by Sic Truth Art
gantengnya gak usah nge-gas ya mas. (foto by Sic Truth Art)

Mungkin masih terdengar ‘krik-krik’ ya, soalnya si Alain ini di Indonesia jarang banget yang tau. Jadi, si mas Alain Ackermann ini drummer barunya Eluveitie yang gantiin posisi Merlin, dia join sebagai member magang dari tahun 2016. Sekarang dia udah diangkat jadi member tetap.

Terus Eluveitie itu jajanan apa? Eluveitie itu band folk-metal dari Swiss yang aku sukaaaa banget.

Haha…

Mungkin mengetahui interview salah satu idola itu agak biasa ya, tapi ini beda, yang bikin aku gak bisa biasa aja itu karena…

 

Webmiss Eluveitie Brasil menawarkan ke aku buat ikut ngasih pertanyaan ke Alain!! Pertanyaan apapun!! Bebas!! Aaaaaaaaaaaakkkk~

Gak nyangka banget! Kok bisa ya?

 

Ternyata eh ternyata, si mbak webmiss Eluv-Brasil itu pernah baca postingan blogku tentang Alain dan melihat hasil gambar Alain yang pernah aku bikin. Walaupun isi postinganku pakai bahasa Indonesia dan dia gak ngerti, tapi dia tau maksud dari postinganku itu.

Trus trus udah gitu gambar Alain bikinan aku diapresiasi juga sama si embak. Senangnyaaaah~ >////<  *lovelovelove*

 

Satu bulan kemudian setelah inbox itu, interviewnya diposting di website Eluveitie Brasil. Aku baca versi bahasa Inggrisnya, dan aku minta ijin ke mbak webmiss buat mentranslit interview itu ke bahasa Indonesia, terus dibolehin, dan baiknya lagi, si embak malah nawarin file aslinya, katanya biar lebih gampang diterjemahin gitu. Ya ampuuunn baik sumpah, baik bangeeettt~ *mau pingsan*

 

Aku waktu itu sempet panik-panik gimana gitu. Aku bingung mau ngasih pertanyaan apa ke Alain. Mau nanya soal drum, aku gak ngerti, dan udah pasti karena dia drummer ya pertanyaan pokoknya pasti tentang nge-drum. Aku maunya tuh pertanyaan di luar dunia drum. Di luar nalar juga boleh lah!

Terus nanya apa? Masa mau nanya “udah makan belom?” nanti dikira sok perhatian.

Kalau nanya “kapan nikah?” berasa abis lebaran. Haduuuhh… nanya apa dong?

 

Setelah merapal mantera, akhirnya aku berhasil menemukan pertanyaan yang gak penting. Ini memang gak penting, gak penting banget sumpah! Acar nasi goreng aja lebih berfaedah. Ini mah… aduuuhh… XD

Tapi ternyata, pertanyaan itu beneran ditanyain ke Alain! Gak nyangka aku tu.

Dan setelah liat pertanyaan lainnya, ternyata ada yang sama-sama gak penting juga XD

Mau tau apa pertanyaanku yang gak penting itu? Nanti dibaca aja ya interview poin 11. *gak penting*

 

foto by Joel Nassbaumer
foto by Joel Nassbaumer (nemu di fesbuknya Alain)

 

Interview ini udah aku translit ke dalam bahasa Indonesia yang tidak begitu baik dan tidak begitu benar, yang penting kita paham maksudnya ya. hahahaha….

 

This is it!! Interview Eluveitie Brasil bersama Alain Ackermann!!

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Ketikan normal : Eluveitie Brasil

Ketikan tebel : Alain

 

Pertanyaan  01

Eluv-Brasil : Kayaknya lebih enak kita mulai interview ini dengan pertanyaan tentang latarbelakang kamu dan awal mula kamu nge-drum ya. Siapa sih, drummer atau musisi yg menginspirasi kamu buat mulai ngedrum sampai sekarang?

Alain :       (basa-basi dulu)Pertama-tama, makasih banyak ya udah mau interview aku, aku seneng banget.

Aku bukan berasal dari keluarga musisi beneran. Ayahku suka mendengarkan banyak musik, mulai dari Status Quo, Black Sabbath, Mark Knopfler. Pertama kali aku nyoba ngedrum itu aku pake tutup panci (panci kredit belum lunas udah penyok *gak!*). Umur 7 tahun aku mulai belajar main drum beneran. Waktu aku masih umur 12 tahun, guru drumku ngasihliat video Thomas Lang yang benar-benar mengubah hidupku. Aku jadi pingin bisa main drum sehebat dia. Sama kayak orang-orang seumuranku, aku juga terpengaruh sama Slipknot. Aku juga pernah membicarakan tentang Joey Jordison di sekolah. Dan pastinya, orang-orang yang berpengaruh bagiku tiap tahunnya berubah. Selama aku jadi drummer, Chris Coleman, Matt Garstka dari Animals as Leaders sangat menginspirasiku, tapi Eric Moore sama Nate Smith juga. (sebutin aja semua yang lo kenal). Ada banyak banget musisi-musisi hebat.

 

Pertanyaan 02

Eluv-Brasil : Berbicara soal gaya dan identitas, gimana sih, proses belajar pembentukan teknik nge-drum, meningkatkan kemampuan yang kamu punya, khususnya gimana cara kamu membentuk gaya nge-drum kamu sendiri? Kita udah pernah liat kamu memainkan beberapa gaya di luar style folk metal atau heavy metal, contohnya kayak musik pop. Apa menurut kamu, belajar memainkan berbagai jenis musik yang berbeda itu lah yang membentuk style bermain drum kamu sendiri?

Alain :          Aku itu orangnya suka penasaran dan suka menemukan hal-hal menarik dari sesuatu. Ada banyak musisi, seniman, atau band-band yang hebat, kenapa musti dibatasin dalam satu gaya? Ya gak sih? (iya sih, tapi biasanya kebanyakan gaya suka gak tentram hidupnya). Waktu aku umur 16 tahun, aku pingin menjadikan passion-ku sebagai pekerjaan setelah lulus sekolah. Khususnya di awal-awal aku mulai menerima tawaran pekerjaan (sebagai drummer). Jadi aku main di berbagai band dengan gaya yang berbeda buat mendapatkan bayaran. Dan itu lah yang membentuk gaya ngedrum aku.

 

Pertanyaan 03

Eluv-Brasil : Pertama kali kamu join di Eluveitie sebagai drummer, aku yakin kamu pasti melewati beberapa tantangan, khususnya tentang setlist buat manggung, terus, gimana cara kamu “belajar” memulai lagu-lagu sampai hapal (atau sebelumnya kamu emang udah hapal lagu-lagu Eluveitie?) Mungkin kamu gak punya banyak waktu buat mempelajari lagu-lagu mereka. Ceritain dong gimana prosesnya! (proses dengerin lagu pakai telinga juga disebut sebagai proses kan?)

Alain :          Aku punya album Eluveitie dua biji di rumah, cuman aku jarang dengerin lagu-lagunya. Sejak aku belajar sama Rafael dan pernah beberapa kali belajar sama Anna juga di studio, aku udah tau Eluveitie itu kayak apa. Sejak itu aku yakin bahwa aku bisa bermain sebagai member pendukung di Eluveitie sampai konser pertama, itu sekitar 2 sampai 3 mingguan. Selama itu aku belajar lagu-lagu Eluveitie dan sebelum konser kita biasa latihan di akhir pekan. Dan ya, bener banget! Di awal aku bener-bener ngerasa nerves soalnya kita semua masih ngrasa agak gelisah (maklum Eluveitie baru kehilangan 3 member dan itu konser pertama mereka bareng 3 member magang). Sekarang stelah hampir 2 tahun, aku memainkan lagu-lagu Eluveitie dengan cara berbeda, aku selalu pingin ngasih improve dan itu memungkinkan aku buat melakukan perubahan kecil dari waktu ke waktu.

 

Pertanyaan 04

Eluv-Brasil : Di video perkenalanmu sama Eluveitie, kamu menyebutkan bahwa ada beberapa masalah di awal, dan cukup banyak orang yang gak setuju kamu jadi drummer dan musisi profesional, tapi nyatanya kamu masih gabung. Seperti apa sih rasanya, jadi bagian dari Eluveitie sampai saat ini? Apakah kamu udah merasa puas bahkan di usiamu yang masih muda banget? Well, kita tau kamu udah pernah memenangkan beberapa penghargaan, tapi masih ada sesuatu yang ingin kamu lakukan dalam bermusik. Mungkin bikin projek sama musisi lain, workshop tour, ngajar musik, atau kamu sekarang udah bener-bener puas sebagai musisi secara profesi dan finansial?

Alain :          Ketika aku memutuskan buat berprofesi sebagai pemain drum, banyak orang yang bilang itu gak mungkin. Di Swiss, kamu gak akan bener-bener ‘dipakai’ sebagai musisi. Awalnya aku memang gak mendapatkan bayaran apapun, tapi bagi aku, gak ada yang lebih baik selain berlatih setiap hari. Terus aku mulai melakukan pekerjaan sebagai drummer dan semakin hari tawaran pekerjaan sebagai drummer semakin banyak, sampai akhirnya aku bisa tampil di hadapan 50 ribu orang. Itu gak mudah. Ada banyak hal yang ingin aku lakukan dan aku masih jauh dari pencapaian tujuanku. Tapi sekarang aku bisa hidup dari bermain drum, dan itu hal yang paling keren.

Aku sering mengajar di antara waktu konser dan tur, dan juga merasa di rumah ketika main drum. Karena itu, aku bisa membayangkan buat mengadakan workshop kalau nanti waktunya tepat. Seperti orang-orang, aku juga punya mimpi. Aku pingin bikin rekaman drum buat musik di film-film Hollywood. Itu jadi semacam motivasi buat aku.

 

Pertanyaan 05

Eluv-Brasil : Ngomongin soal Eluveitie, aku yakin bahwa mengganti seseorang yang udah lama bersama band apalagi dia adalah salah satu pendiri bandnya, itu bikin kamu merasa agak cemas atau malah bisa melakukannya dengan tenang? Apa sih, yang berbeda dari Alain di tahun 2016 sama Alain yang sekarang setelah melewati beberapa konser di berbagai negara bersama Eluveitie, dan pengalaman seperti apa yang kamu dapatkan? (tour itu pastinya bikin kamu jauh dari teman-teman dan keluarga selama berbulan-bulan)

Alain :          Awalnya emang sulit banget. Di sosial media ada beberapa netijen julid (gak setuju Alain gantiin Merlin). Aku sangat termotivasi dan pingin ngasih yang terbaik buat musik-musik Eluveitie, terus aku tersinggung sama orang-orang yang bahkan gak kenal aku dan bahkan gak ngerti soal drum. Aku juga aselinya pingin ngebales fans yang kayak gitu, tapi aku berusaha menahan diri. Sekarang aku mencoba melihat semuanya dengan lebih santai. Aku hanya melakukan yang terbaik dan terus menambah banyak pengalaman. Kita ini berkembang lewat setiap pengalaman.

Bukan hal yang mudah buat jauh dari keluarga dan teman-teman dalam waktu yang cukup lama, tapi mereka tau bahwa ini impianku, dan mereka memahaminya. Aku sangat beruntung mempunya orang-orang yang selalu mendukungku dalam setiap hal dan berdiri di belakangku.

 

Pertanyaan 06

Eluv-Brasil : Masih ngomongin soal Eluveitie. Kamu jadi bagain dari Eluveitie dan rekaman di studio, sejak pembuatan album Evocation II dimulai beberapa bulan setelah kamu, Jonas, dan Michalina secara resmi bergabung di band. Seperti apa pembuatan album ini di studio? Apakah kamu punya kebebasan total dengan aransemen drum? Atau bagianmu ditentukan? Kamu juga bikin part perkusi di album Evocation II. Gimana prosesnya? Ceritain dikit dong! (banyak juga gak apa-apa)

Alain :          Chrigel menulis sebagian besar lagu di album. Jadi dia melakukan pra-produksi dari lagu-lagu buat mendekatkan kami sama visi dia, jadi aku mendengarkan pengarahan drum-ku. Setelah itu aku bisa mencoba berkreasi sendiri. Kadang aku mengakhirinya dengan berbeda. Di akhir, kita mendengarkan dan memutuskan bersama, mana yang paling cocok buat lagunya. Itu menyenangkan.

 

Pertanyaa 07

Eluv-Brasil : Semua orang bisa melihat teknik dan kemampuanmu. Bukan cuma kamu, tapi member yang lain juga ketika merilis single Rebirth tahun lalu sebagai lagu pembuka dari album baru Eluveitie. Kita udah melihat beberapa hal yang berbeda dari lagu-lagu Eluvitie lainnya, seperti solo gitar yang panjang, sedikit solo hurdy-gurdy. Boleh engga, kita mengharapkan sesuatu yang berbeda kayak gini buat album baru, mungkin beberapa teknik drum yang baru? Kamu nanti rekaman sendiri di studio engga? Kita semua penasaran loh~

Alain :          Lagu-lagunya memang belum selesai. Saat ini Chrigel sedang dalam tahap penulisan lagu tapi aku pastikan kalian akan menemukan hal-hal gila di album baru nanti. Karena itu, belum dipastikan juga bakalan ada ruang khusus buat rekaman solo drum atau engga. Tapi ya, kita akan ke studio dan album metal baru akan dirilis tahun 2019.

 

Pertanyaan 08

Eluv-Brasil : Lebih ke pertanyaan teknik nih… Drum set (drum kit) itu sesuatu yang sangat personal buat para musisi, mulai dari pedal, jumlah cymbal, dan lain sebagainya. Kalau buat kamu sendiri, sejak tahun 2012 (seperti yang kita lihat), contohnya kamu pakai Cymbal 18”AA Sick Hat dan 18” HHX Evolution O-Zone Crash dari Sabian. Di drum kit kamu sekarang (yang kamu pakai di konser Eluveitie), bagaimana cara mengatur drum senyaman mungkin yang gak cuma dipakai sama Eluveiti tapi juga di projek lainnya? Atau ini yang kamu pakai khusus buat Eluveitie? Perubahanmu sebagai drummer profesional membuat kamu menggunakan drum set ini? Bisa engga, kamu ngasih tips-tips buat orang-orang yang mulai main drum?

Alain :          Seperti yang kamu bilang tadi ya, drum kit itu sesuatu yang sifatnya personal dan individual, itu juga punya nilai khusus. Buat Eluveitie atau projek lainnya, drum set-ku itu selalu sama. Cuman kadang aku menyesuaikan hal-hal khusus dari gaya musiknya. Contohnya, aku mengganti cymbal khusus atau snare buat menciptakan bunyi yang tepat. Selama permainanku, drum kit dan ide-ide bunyi drum terus berkembang. Aku pribadi sih lebih suka cymbal yang gede. Hal yang spesial dari drum set aku pastinya hi-hat 18 inch-ku. Kamu harus benar-benar merasa nyaman berada di belakang drum kit-mu.

 

drumkitnyaAlain
Drum kit nya Alain (nemu di instagramnya Alain). nomor 8 sama 9 itu yang disebutin di pertanyaan tadi.

Pertanyaan 09

Eluv-Brasil : Bicara soal rutinitas latihan. Kita pingin tau, seperti apa rutinitas kamu kalau lagi tour. Kadang kita melihat kamu melakukan latian-latian kecil di backstage atau sekedar pemanasan sebelum konser. Apa rutinitas latian kamu selama konser? Bagaimana kamu mempersiapkan diri sebelum memulai tour? Apakah kamu mengkondisikan fisik sebelum atau selama tour? Seperti lari, nge-gym, atau olahraga lain buat kesiapan fisik kamu karena pasti bakalan capek banget bermain di banyak konser.

Alain :          Kalau aku di rumah, biasanya aku latihan selama 6 jam per hari. Sayangnya ini gak mungkin dilakukan selama tour. Kalau pas lagi tour ya palingan cuma bentar sih, 2-3 jam juga kayaknya gak mungkin. Jadi ya aku berusaha buat mengkonsumsi makanan sehat selama di rumah dan selama tour. Kalau ada waktu aku pingin lari-lari di luar, karena aku biasanya di dalam ruangan sepanjang hari. Antara nge-gym sama olah raga di rumah lah.

 

Pertanyaan 10

Eluv-Brasil : Setiap musisi selalu mengalami kejadian lucu atau situasi-situasi sulit di panggung. Hal-hal semacam itu juga pernah terjadi sama kamu engga?

Alain :          Pastinya! Kayak drummer-drummer lainnya juga, stick jatuh dari tangan, nyobek drumhead (material drum kayak kulit atau plastik), hampir semuanya pernah aku alami. Atau masalah teknik. Kadang hal-hal kecil bisa menyebabkan masalah besar. Eluveitie punya lagu-lagu dengan trek yang berjalan di latar belakang selama live, ada narasinya juga, makanya aku punya clicktrack di telingaku (click track atau metronome adalah alat yang biasa dipakai drummer buat menjaga tempo / ketukan biar tetep stabil) jadi aku bisa memainkannya dengan tepat. Tapi pernah ada suatu kejadian, sebelumnya, kabel USB gak kesambung, gara-gara itu aku gak mendengar click dan gak tau di mana mulainya. Pastinya aku cuma main kira-kira, walaupun agak kurang pas. Itu suaranya pasti ngeri. Yang kayak begitu tuh ngeselin banget, anjir! *gak pake anjir dih! XD*

Tapi kita tau kalau kita pasti pernah mengalami hal-hal itu. Ya namanya juga manusia biasa, pasti pernah melakukan kesalahan.

 

Pertanyaan 11

Eluv-Brasil : *gaes, pertanyaan ini bikin aku meleleh karena ini adalah pertanyaanku yang aku titipin ke mbak webmiss Eluv-Brasil, walaupun pertanyaannya gak penting tapi ternyata doi niat juga jawabnya* Menurut kamu, negara mana yang paling eksotis dan berbeda yang pernah kamu kunjungi sampai sekarang bersaama Eluveitie? Mana yang bikin kamu penasaran? By the way, Brazil akan jadi bagian dari daftar dan kita sangat terkesan buat melihat kalian lagi. Apakah kamu kenal atau mungkin mengagumi drummer dari Brazil? Atau band Brazil? (gak apa-apa kalau cuma Sepultura) *band heavy metal dari Brazil*

Alain :          Kita pernah ada di beberapa negara dan tempat-tempat lain yang sangat berbeda. Gak mau rugi, aku selalu ambil gambar kalau jalan-jalan. Kamu sering mendengar di media, tapi begitu kamu ke sana, biasanya beda. Satu tempat istimewa yang mempesona buat aku itu… Tokyo, Jepang. Di satu sisi kebudayaannya masih kental, dan di sisi lain kehidupan kotanya sangat mengesankan. Salah satu negara paling indah menurutku Finlandia, seluruh alamnya dengan banyak danau, itu indah. Atau contohnya Tel Aviv, Israel, aku juga suka banget. (banyak sukanya, gak bisa milih satu aja dia).

By the way, aku sangat terkesan dengan Brazil dan berencana bermain buat kalian, aku harap kami bisa main di Rio de Janeiro, kota itu sangat mempesona.

 

Brasil punya musisi-musisi bertalenta. Satu drummer yang aku suka, Bruno Valverde. Tapi pastinya aku juga tau Eloy Casagrande dari Sepultura.

 

Pertanyaan 12

Eluv-Brasil : Kita selalu punya pertanyaan singkat di akhir interview biar fans bisa tau lebih banyak tentang kamu, jadi kamu jawab pertanyaannya secara langsung. Ok?

  • Di antara drummer-drummer ini, kalau kamu boleh pilih, satu aja buat duet. Mana yang kamu pilih? Buddy Rich x John Bonham (Led Zeppelin) atau Nicko McBrain (Iron Maiden)

Buddy Rich!!

 

  • Kamu sering marah ketika…

Gak bisa latihan. Atau lapar. *lapar memang bisa bikin orang jadi berubah* XD

 

  • Barang-barang yang harus selalu kamu punya (5 biji)

Stick drum dan pad buat latian, gel rambut dan hairspray buat bikin gaya rambut, dan milkshake, soalnya aku suka. *Alain, aku suka kamu! Sorry, tapi aku sukanya sama milkshake. Seterah!*

 

  • Selama waktu luang, kamu suka…

Pergi bareng teman-teman atau nonton film. *kapan-kapan kita nonton sapi disembelih ya!*

 

  • Sesuatu yang pernah kamu lakukan, dan para fans gak tau…

Waktu umur 10 tahun aku main drum, cowok sendiri di tengah-tengah girl band-nya sepupu aku. (ini maksudnya girlband kayak Ceribel gitu atau band yang isinya cewek-cewek gitu sih?)

 

Pertanyaan 13

Eluv-Brasil : And last but not least, kasih pesen-pesen dong, buat para fans di Brzil!

Alain :          Makasih banyak buat semua support-nya, dan kita sangat terkesan, kita berencana buat mengadakan show di Brazil

 

 

TAMAT-

 

 

Nahahaha…

Begitulah interviewnya. Gimana gaes? Udah gak penasaran kan sama pertanyaan gak pentingku yang ternyata dijawab beneran sama orangnya? XD

 

Pokoknya aku makasih banyak banget, thank you soooooo much for Eluveitie Brasil yang udah baiiiikkk banget ngasih aku kesempatan buat ikut berpartisipasi ngasih pertanyaan (walaupun pertanyaanku gak penting) di interview ini, udah gitu dibolehin buat translit interviewnya ke bahasa Indonesia ala sendiri dan diposting di sini.

I love you Eluv-Brasil’s Webmiss, I love Eluveitie’s fans di seluruh dunia.

 

Dan makasih banyak yang udah mampir, I love you…

Kalau kamu gak sreg dan pingin tau postingan asli interviewnya, bisa BACA DI SINI. Translitan bahasa Inggrisnya ada di bagian bawah, bentuknya pdf.

 

By the way, kejadian ini mengingatkan aku sama Satria Karsono, di mana aku mendapatkan kesempatan emas tak terduga gara-gara postingan blogku. Waktu itu…

(baca sendiri ya)

 

Sampai ketemu di postingan selanjutnya~ XD

foto by Dennis Gloth
didadahin sama Alain XD (foto by Dennis Gloth)

Kerudung : Atribut Agama Abrahamik

Kita pasti udah sering mendengar pernyataan bahwa kerudung adalah identitas muslimah, itu yang membedakan wanita muslim dengan wanita non-muslim. Sementara di pihak lain ada yang menyatakan bahwa kerudung adalah budaya Timur Tengah, bukan identitas suatu agama.

Terus yang bener yang mana nih?

Hmmm~ aku sih gak bermaksud mencari pembenaran atau kebenaran ya, di sini aku cuma mau meninjau dan mengetahui sedikit lebih jauh aja tentang kerudung.

 

Kerudung, atau penutup kepala, atau khimaar, itu sebenarnya udah ada dari jaman dulu banget sebelum munculnya peradaban islam. Bahkan, kerudung juga ada dalam agama-agama lain.

 

Dalam kepercayaan Yahudi modern, wanita yang memakai kerudung itu sebagai simbol bahwa wanita tersebut sudah menikah, selain itu kerudung yang mereka kenakan juga merupakan bentuk kesopanan, kerendahan hati, dan ketaatan kepada Tuhan.

 

Wanita Yahudi kuno juga memakai penutup kepala yang biasa disebut “tzniut”. Bentuknya begini :

kerudung khas Yahudi
nemu di Pinterest

 

Wanita-wanita Yahudi diwajibkan memakai kerudung setiap berdoa di Sinagog dan setiap kali ada acara-acara keagamaan.

 

Dulu sih aku pernah nemu postingan tentang pemakaian kerudung dan niqab di Yahudi kuno, itu pakaiannya persis banget kayak wanita-wanita muslim bercadar yang sering kita lihat di Indonesia sekarang. Sayangnya aku lupa itu nemu di mana dulu. Dicari lagi sampai sekarang belum nemu linknya.

Sabbath by Boris Dubrov
Lukisan wanita Yahudi yang  sedang berdoa di hari Sabbath, oleh Boris Dubrov
wanita Yahudi yang berdoa di hari Sabbath
Wanita Yahudi berdoa di hari Sabbath
wanita Yahudi kuno_Morocco_1880
wanita Yahudi Morocco tahun 1880

Nah, kalau di agama Kristen, wanita-wanitanya juga sebenernya dulu pakai kerudung. Apalagi Kristen Ortodox ya, kerudungnya rapet, identik dengan warna hitam juga, hampir mirip sama niqab-niqab yang dipakai muslimah.

pin_476185360574171464

Aku pernah tanya ke salah satu temanku yang Kristen, sebut saja namanya Ester *nama aselinya memang Ester* tentang pemakaian kerudung oleh wanita Kristen, dia juga membenarkan itu, bunda Maria juga pakai kerudung, cuman karena pengaruh lingkungan dan perubahan zaman, kebiasaan itu semakin hilang di kalangan jemaat Kristen.

Jemaat Kristen Ortodox di Rusia dengan kerudung tradisionalnya
Jemaat Kristen Ortodox Rusia (foto : pinterest)
Wanita Kristen Armenia kuno_tahun 1883
wanita Kristen Armenia tahun 1883

 

 

Mengenai kerudung dalam kepercayaan Islam, Islam mengutip 2 ayat Al-Quran yang mengatakan tentang menutup bagian tubuh wanita.

Seperti di dalam QS 24 (An-Nur) ayat 31, Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah menahan pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putra-putra suadara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki,  atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supya kamu beruntung”.

 

Ada lagi nih, di QS 33 (Al-Ahzab) ayat 59 : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang”.

 

Menurut sejarahnya, jauh sebelum agama Islam muncul, wanita-wanita di tanah Arab memang sering memakai tudung atau penutup kepala, bahkan laki-laki di Arab juga pakai penutup kepala kan?

Tapi, waktu itu, wanita non-muslim di Arab memakai kerudung yang diikat bagian belakangnya aja, jadi bagian leher dan dada gak tertutup kain kerudung. Buat membedakan identitas sebagai muslim dan non-muslim, wanita-wanita Islam masih tetap memakai pakaian khas Arab dengan kerudung, tapi bedanya, kerudung muslimah itu menutup bagian leher dan dada juga, jadi mereka mudah dikenali. Mungkin ini landasan dari argumen “kerudung sebagai identitas muslimah”.

Nah, di jaman awal kemunculan Islam, Islam kan masih jadi minoritas di sana, dan mereka (orang-orang islam) dijadikan budak oleh orang-orang non-islam dan diperlakukan semena-mena, termasuk suka digangguin kalau di luar rumah.

Terus, di jaman dulu, kebanyakan rumah-rumah di Arab itu gak ada fasilitas jamban alias toilet, jadi, kalau mau buang hajat, mereka musti keluar rumah. Berhubung para wanita muslim suka digangguin, maka diperintahkanlah mereka memakai kerudung yang menutup tubuh biar terlindung dari gangguan luar.

 

Menurut sebab turunnya ayat, waktu itu, salah satu isteri Rosul yang bernama Saudah lagi buang hajat di jamban umum yang tentunya outdoor. Mak Saudah ini bentukannya tinggi gede, khas emak-emak Arab, jadi walaupun doi lagi nongkrong, badannya masih bisa keliatan dari celah semak-semak atau penghalangnya. Suatu ketika, salah seorang sahabat Muhammad (lupa siapa, pokoknya 1 dari 4 sahabat nabi) melihat Saudah sedang buang hajat, terus sang sahabat merasa risih, dan abis itu laporan ke Muhammad. Maka turunlah ayat tentang perintah menutup tubuh itu.

 

Jadi ayat itu turun karena dulunya rumah-rumah di Arab tempat Muhammad tinggal belum ada fasilitas toiletnya. Gitu gengs~

(CMIIW ya, maklum masih belajar juga).

 

Ada banyak pendapat yang mengatakan bahwa lahirnya kebudayaan hijab itu dikarenakan faktor geografis. Yahudi, Kristen, dan Islam, adalah 3 agama Abrahamik yang lahir di wilayah Timur Tengah, di mana wilayah itu sebagian besar berupa padang pasir.

Pakaian yang full cover seperti itu memang cocok dipakai buat penghuni di wilayah berpadang pasir buat melindungi kulit tubuh dan rambut mereka. Semisal lagi jalan trus tau-tau ada angin, pasirnya kebawa angin, mereka bisa dengan sigap (atau mungkin reflek) menutup bagian wajahnya biar gak kena pasir, biar matanya gak kelilipan.

Terus, kalau malam hari itu kan wilayah padang pasir suhunya bisa dingin banget yak, nah… pakaian full cover begitu juga lumayan bisa buat anget-anget kalau pas malem.

Gitu gengs~

Logis kan?

 

Coba kalau pakaian full cover seperti Niqab itu dipakai buat pakaian sehari-hari wanita Indonesia, wah… mana betah. Pasti gerah bet.

Eh, tapi nyatanya banyak sih sekarang wanita Indonesia yang berniqab. Yaudalah gak apa-apa sih, asal gak mengganggu ketertiban dunia dan gak meledakkan diri di tempat umum aja.

 

Berdasarkan hasil ‘jalan-jalan’ku di internet, aku melihat, hijab ini sudah mulai berkembang lebih pesat. Bukan cuma di kalangan Islam aja, tapi agama Kristen juga sepertinya mulai ‘menghidupkan’ kembali tradisi pakaian wanita Kristen untuk kepentingan ibadah.

 

Seperti salah satu tulisan yang aku temukan di situs http://dissidentvoice.org , yang memuat tulisan seorang dokter sekaligus penulis sejarah peradaban Timur Tengah kuno, bernama Dr. Ashraf Ezzat. Selain menulis sejarah Timur Tengah, beliau juga suka menulis tentang sejarah peradaban Mesir kuno, perbandingan agama, dan politik khususnya koflik Arab-Israel.

Dalam tulisannya berjudul “Hijab : The Politics and History behind the Veil” (Hijab : Politik dan Sejarah di balik Kerudung), Dr. Ashraf Ezzat menyampaikan bahwa semakin hari, wanita-wanita Arab semakin banyak yang mengenakan hijab, setelah beberapa dekade sebelumnya pengguna hijab berjumlah lebih sedikit. Sekarang, di Arab, wanita-wanita Kristen pun memakai hijab.

Bukan untuk keperluan ‘pembeda identitas’ seperti yang dituliskan dalam Al-Quran, tapi lebih sebagai sikap kesopanan dalam berpakaian dan ketaatan dalam beragama.

Menurut beliau, ini ada kaitannya dengan tujuan politik. Tapi di sini aku gak mau bahas itu karena nanti bisa lebih panjang ya. Kalau kamu penasaran dan mau tau lebih jauh tentang tulisan Dr. Ashraf itu, kamu bisa membacanya sendiri DI SINI.

 

Terus nih, aku juga nemu tulisan di redaksiindonesia.com yang ditulis oleh seorang profesor antropologi budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals –Arab Saudi, bapak Sumanto Al-Qurtuby, dengan judul “Kerudung Perempuan Arab Kristen di Irak”.

Dalam tulisannya itu, wanita-wanita Kristen di Irak memakai kerudung di setiap kegiatan yang digelar di gereja. Mereka juga membaca Injil berbahasa Arab.

 

Satu lagi yang aku nemu tentang hijab dalam Kristen.

Sebuah buku yang aku pingin banget bisa punya dan membacanya, berjudul “Head Covering : A Forgotten Christian Practice for Modern Times” karya Jeremy Gardiner yang diterbitkan tahun 2016.

wp_ss_20180601_0007 (2)

 

Dalam buku itu, intinya, sang penulis mengajak para wanita Kristen untuk menghidupkan kembali budaya atau kebiasaan dalam agamanya yang saat ini sudah terlupakan.

Padahal sudah sekitar 1900 tahunan, kebiasaan memakai kerudung oleh para wanita Kristen itu dilakukan, tapi seiring perubahan jaman dan pengaruh kebudayaan Eropa, kebiasaan itu jadi hilang.

Buku ini juga digunakan sebagai referensi di tulisan Wikipedia dengan judul “Christian Headcovering”, kamu bisa tau lebih jauh tentang sejarah kerudung dalam Kristen di situ.

 

Kalau dipikir-pikir, mungkin dengan melekatnya stigma “kerudung sebagai identitas muslimah” itu juga bikin wanita-wanita Kristen perlahan jadi menghilangkan kebiasaan memakai kerudung.

You know lah ya, sejak penyerangan-penyerangan yang dilakukan oleh kaum muslim di berbagai negara Eropa dan negara-negara minim muslim lainnya, muslim jadi dipandang sebelah mata, dianggap penyebar terror, penuh ancaman.

Ehm, padahal kalau baca-baca sejarah ya emang gitu sih, muslim sering melakukan penyerangan-penyerangan. Aku gak menyangkal, karena itu memang terjadi. Entah apapun alasannya, tapi ancaman dan terror bom atau bentuk penyerangan-penyerangan yang dilakukan kaum muslim itu udah bikin banyak orang jadi paranoid atau bahkan menghindari kaum muslim.

Makanya kan dulu kita sering dengar berita tentang muslim/muslimah yang dikucilkan di wilayah mayoritas non-muslim, ya karena bagi mereka, kaum muslim itu menakutkan.

Mungkin karena alasan itu lah, wanita-wanita Kristen gak mau pakai kerudung karena nanti bisa dikira sebagai wanita muslim.

Gitu gengs~

 

Jadi gimana?

Masih mau ngotot bilang kalau “Kerudung atau hijab adalah identitas wanita muslim”??

Ya gak apa-apa sih kalau ngotot, cuman jangan terlalu ngotot, ntar gasnya bisa nge-los XD

Hahaha…

 

Terakhir nih, kalau someday kamu nemu postingan dengan gambar wanita berkerudung yang bawa salib atau memakai salib dan dikasih judul “Astaghfirullah!! Wanita-wanita berkerudung ini membaca Al-Quran di Gereja” terus isi postingannya bilang kalau wanita-wanita itu adalah Kristen yang menyamar untuk memfitnah atau menistakan islam, itu kamu jangan langsung percaya gitu aja!!

Be smart! Ketahui lebih jauh setiap postingan yang sekiranya memprovokasi, telusuri dengan rinci, jangan mau jadi korban adu domba dengan menelan berita secara mentah-mentah.

Termasuk baca postingan-postingan blog aku, walaupun gak penting tapi perlu ditelusuri juga kebenarannya. Siapa tau yang punya blog ini ternyata antek PKI yang menyamar menjadi wibu dengan tujuan memecah belah bangsa, ya kan? *gak segitunya sih*

 

Sekarang kita udah tau kan, kalau wanita-wanita Kristen dan Yahudi juga memakai kerudung. Dan mereka membaca kitab-kitabnya bisa dengan menggunakan bahasa setempat. Semisal Kristen Arab baca Injil pakai bahasa Arab ya itu udah pasti, karena mereka orang Arab dan tinggalnya di Arab.

Ingat, tulisan yang pakainya tulisan Arab itu bukan cuma Al-Quran doang. Torah dan Alkitab pun bisa ditulis dengan tulisan Arab. Bahkan, sepatu edisi Ramadhan keluaran Nike juga ada tulisan Arabnya.

Hahaha…

Gitu gaes…

Jadi, kerudung itu bukan cuma identitas kaum muslimah aja sebenernya, karena wanita-wanita Yahudi dan Kristen juga pakai kerudung.

Sebenernya bukan cuma kerudung aja, atribut keagamaan yang sama dalam 3 agama Samawi / Abrahamik ini. Ya namanya juga satu ‘bapak’ yes, jadi pasti ada kemiripan antara satu dengan lainnya. Nanti kapan-kapan kalau gak males aku bikin postingan tentang atribut keagamaan lainnya deh.

Makasih ya udah mampir. Maaf kalau ada salah-salah kata.

Silahkan tinggalkan komentar kalau berkenan.

Ngomongin film : MEAN DREAMS

Hai semuanya!! Haha… aku mau ngmongin film lagi nih, soalnya kalau ngomongin orang gak baik katanya. *spolier alert*

Film ini rekomen dari salah satu pengunjung blog aku yang kece badai, namanya kak David Hidayat. Eh, itu nama orangnya ya, kalau nama filmnya “MEAN DREAMS”.

Haha…

mean dreams

“MEAN DREAMS” ini genrenya drama-thriller. Disutradari oleh Nathan Morlando, film yang dirilis tahun 2016 ini berkisah tentang seorang laki-laki remaja bernama Jonas Ford yang ingin menyelamatkan tetangga barunya (tetangga rasa pacar), yaitu gadis remaja seusianya bernama Casey Caraway dari kehidupannya yang suram. Usaha Jonas buat membawa Casey keluar dari penderitaannya semakin berat setelah Jonas diketahui oleh ayah Casey (Wayne Caraway) menjadi saksi atas tindak kriminal yang telah dilakukan ayah Casey yang berprofesi sebagai polisi.

 

Film ini dibintangi oleh Sophie Nelisse (Casey Caraway), Josh Wiggins (Jonas Ford), Bill Paxton (Wayne Craway –bapaknya Casey), seekor anjing yang lucu, dan masih ada lagi sih, kalau mau lengkap liat di IMDb aja ya.

Kalau dari cerita sih menurut aku gak terlalu mengesankan, tapi kalau dari visual, film ini boleh juga.

 

Ceritanya, Casey Caraway sama bapaknya baru pindah rumah ke kawasan yang deket hutan dan jauh dari pemukiman padat penduduk. Alasannya karena bapaknya dipindahtugaskan.

Suatu ketika, Casey lagi nyari teman setianya, Blaze, seekor anjing yang (mungkin) nyasar pas lagi main trus masuk ke hutan.

Kebetulan, ada seorang laki-laki remaja seumuran Casey abis buang ular ke hutan, terus si Blaze tau-tau nyamperin cowo itu yang ternyata tinggal gak jauh dari situ, namanya Jonas Ford.

Casey lalu menemukan si anjing yang lagi dielus-elus sama seorang mas-mas ganteng. Mereka pun berkenalan. *yang kenalan itu si anjing sama mas-masnya? Eh bukaaann!*

Begitulah awal pertemuan Casey dengan Jonas yang berlanjut ke pertemanan, lanjut lagi ke tahap pacaran dengan bumbu petualangan yang cukup menegangkan. Eaks~

 

Sayangnya pak Wayne, bapaknya Casey, dari awal udah agak kurang suka sama Jonas. Gak tau kenapa. Mungkin dia emang tipe bapak-bapak yang over protektif sama putrinya jadi tiap ada cowo yang deketin putrinya si bapak udah keburu sentimen duluan. Ya maklum, Casey ini anak gadis pak Wayne satu-satunya.

 

Ketidaksukaan Wayne terhadap Jonas makin bertambah ketika suatu hari Jonas menyerobot masuk ke rumah Casey waktu Jonas melihat Casey digaplokkin sama bapaknya.

Jonas niatnya mau menyelamatkan Casey, tapi dia sendiri malah jadi korban kekejaman si pak polisi garang itu. Kesian Jonas, udah dipukulin, palanya dilelep-lelepin ke ember pula. Kalau embernya gak ada airnya sih gak masalah, tapi namanya juga dilelepin, ya pasti ada airnya lah XD *gaje*

Si pak Wayne ini memang suka main tangan sama anaknya. Dulu waktu ibunya Casey masih hidup juga suka dihajar. Setelah ibunya Casey meninggal, Casey yang jadi bahan pelampiasan kemarahan bapaknya.

 

Setelah kejadian itu, Jonas berniat membawa Casey pergi dari rumah, Jonas gak pingin Casey tinggal sama bapaknya yang kejam.

Di suatu malam, Jonas menyelinap ke rumah Casey. Dia masuk ke garasi, tapi bapaknya Casey keburu datang, terus si Jonas ngumpet di dalem mobil pick up nya Wayne. Untung waktu itu gak ketauan. Sampai mobil itu pergi ke suatu tempat setelah sebelumnya Wayne memasukkan sebuah tas berisi entah apa ke dalam mobil.

 

Ternyata, malam itu Wayne melakukan tindak kriminal. Jonas menjadi saksi pembunuhan beberapa orang yang dilakukan oleh sang polisi itu. Seperti yang Casey pernah bilang, bapaknya kadang menjalankan bisnis kotor. Jadi mungkin malam itu mereka (Wayne dan beberapa orang yang jadi korban pembunuhan) mau melakukan transaksi, tapi Wayne membunuh mereka, dia membawa pulang tas yang berisi uang bergepok-gepok.

 

Di perjalanan pulang, Wayne mampir dulu ke sebuah toko, dan di situ lah kesempatan Jonas buat melarikan diri, sambil membawa tas yang barusan didapet dari ngebunuh orang-orang.

 

Sesampainya di rumah, Wayne kebakaran jem—nggot begitu mengetahui tas berisi uang itu raib!! Dia balik lagi ke toko dan nanya ke pemilik toko. Di sini lah cerobohnya Jonas, pas dia melarikan diri, dia ketauan sama pemilik toko, jadi otomatis pak Wayne langsung mencurigai Jonas sebagai pencuri uang hasil curian itu.

 

Jonas bergegas ngajak Casey buat pergi dari rumah. Padahal waktu itu si Casey masih tidur, trus Jonas main nyelonong masuk ke kamar Casey. Gak sopan bet dih, masuk ke kamar gadis sembarangan! XD

Walaupun Wayne sempet ngejar Casey sama Jonas, tapi akhirnya mereka berhasil kabur masuk ke dalam hutan.

 

Di dalam hutan itu, mereka membuka tas yang Jonas ambil dari Wayne. Casey kaget parah begitu tau ternyata duit itu didapat setelah bapaknya melakukan pembunuhan ke beberapa orang.

Casey dan Jonas pun pergi tanpa tujuan. Kemana aja pokoknya ngilangin jejak dan bawa pergi Casey jauh dari kekejaman bapaknya.

Setelah dihitung-hitung, uang itu berjumlah hampir 1 juta dolar. Mereka lalu menggunakan separuh uang curian itu buat biaya hidup selama menggelandang(?), terus separuhnya lagi mereka kubur, disimpen buat persediaan kalau uang yang mereka bawa habis.

 

Dari uang itu juga, Jonas membeli sebuah pistol, buat melindungi Casey gitu katanya.

Waktu lagi beristirahat di hutan, Casey menceritakan kehidupan suramnya kepada Jonas. Itu membuat Jonas semakin ingin melindungi Casey dan gak akan pernah membiarkan Casey balik lagi ke bapaknya. Anyway, si Jonas ini kayaknya tipe-tipe cowo mellow, gampang nangis dianya. Diomelin bapaknya nangis, denger curhatan Casey nangis, telponan sama bapaknya nangis. Haha… tapi mainnya pistol.

vlcsnap-2018-04-14-13h34m37s167

Malam itu, cuaca gak mendukung. Casey dan Jonas yang tadinya mau tidur di hutan, karena hujan badai akhirnya memutuskan buat menginap di motel terdekat.

Paginya, seorang sheriff yang ternyata ikut terlibat dalam kasus bisnis kotor dan pembunuhan yang dilakukan Wayne mengetahui keberadaan Casey dan Jonas. Sang sheriff menggeledah kamar tempat mereka menginap, tapi gak menemukan apa yang dicari. Dia pun balik ke mobil, dan ternyata, di dalam mobilnya udah ada Jonas yang tau-tau menodong sheriff dengan pistol.

Sheriff bilang, dirinya mengetahui keberadaan Casey dan Jonas berdasarkan info yang diberikan oleh pemilik toko senjata api tempat Jonas membeli pistol, dan dengan kemampuan analisanya, sangat mudah bagi sang sheriff buat menemukan targetnya.

 

Dengan mengendarai mobilnya, sheriff membawa dan membuang Jonas ke semacam tempat pembuangan sampah *eh gak tau, pokoknya tempat itu banyak tumpukan sampahnya XD* lalu Jonas mengancam sheriff dengan pistolnya dan berhasil kabur dengan membawa mobil dan barang-barang milik sheriff kayak hp, dompet, sama topi. Padahal, sebelum diturunkan dari mobil, Jonas sempat terluka parah gara-gara sheriff bawa mobilnya ugal-ugalan, terus perutnya si Jonas kena apaan tau, yang meninggalkan luka robekan di perutnya.

Untungnya Jonas bisa balik ke motel dengan selamat walaupun abis itu dia teriak-teriak kesakitan menahan lukanya.

Casey yang ternyata masih ngumpet di motel, begitu melihat Jonas terluka cukup parah dia langsung pergi buat nyari pengobatan. Awalnya mbak-mbak farmasi yang jaga gak mengijinkan Casey buat mendapatkan pengobatan yang dia perlukan, katanya harus ada ijin dari orang tua, dan dengan sangat terpaksa Casey mengancam mbak-mbak farmasi itu dengan pistol yang sebelumnya sempat Casey ambil dari Jonas sebelum pergi nyari obat.

 

Dengan jutsu penyembuhan yang ia miliki, Casey pun berhasil menyelamatkan Jonas. Mereka lalu melarikan diri lagi, entah ke mana.

Jonas sama Casey bingung, gimana caranya buat menghilangkan jejak dan gak gampang terlacak. Jonas lalu meminta Casey buat meninggalkan Blaze, dan dengan berat hari Casey menitipkan anjing kesayangannya ke keluarga yang tinggal gak jauh dari tempat itu.

Setelah berpisah dengan Blaze, Jonas baru tau kalau ternyata Casey udah ‘membuang’ pistol milik Jonas. Mereka pun sempet berantem. Tapi akhirnya akur lagi sih.

 

Casey dan Jonas lalu pergi dengan menaiki bus umum. Gak lama kemudian, mobil polisi menyusul dan kemudian memberhentikan bus itu.  Keluarlah 2 orang dari dalam mobil yang tak lain tak bukan adalah bapaknya Casey sama si sheriff.

Cep! Casey dan Jonas pun tertangkap. Mereka diinterogasi soal keberadaan uang curian itu. Jonas tetap bungkam, tapi Casey gak tega liat Jonas disakitin bapaknya, jadi Casey memberitau mereka bahwa sisa uang itu masih dikubur.

 

Selama perjalanan menuju ‘kuburan sisa uang curian’ itu, si sheriff main curang. Dia mencampurkan valium ke makanan dan minuman yang dikonsumsi Casey, Jonas, dan Wayne. Mereka bertiga lalu terlelap, kesempatan itu dimanfaatkan sheriff buat mengambil sisa uang yang masih dibawa Casey sama Jonas.

 

Paginya, Casey, Jonas, dan Wayne yang masih di dalem mobil tersadar, mereka melanjutkan perjalanan setelah sebeulumnya Wayne sempat misuh-misuh –dan  melucknut sheriff yang udah membawa pergi sisa uang itu.

 

Setelah sampai di tempat penguburan separuh uang curian, Wayne memaksa putrinya buat ngambil uang itu, sementara Jonas dibiarkan terborgol di dalem mobil.

Casey menggali lubang tempat uang itu dikubur, sang ayah berdiri di belakang Casey. Wayne yang udah gak sabaran ini meminta Casey buat cepet-cepet ngasih uang itu, tapi ternyata, yang ada di tangan Casey bukanlah segepok uang, melainkan sebuah pistol yang ia kuburkan. Yahaha… jadi sebenernya pistol Jonas itu gak dibuang, tapi diumpetin sama si Casey.

 

Casey yang awalnya ogah-ogahan main pistol karena serasa kayak orang jahat, sekarang benar-benar memunculkan sisi jahatnya *entah ini jahat atau berani, atau berani jahat*.

Berusaha menyelamatkan diri, ditambah rasa kekecewaan yang mendalam terhadap sang ayah, akhirnya dengan sangat terpaksa, Casey menembak mati ayahnya sendiri.

 

Cerita pun ditutup dengan perjalanan pulang Casey dan Jonas dengan nebeng mobil pick-up.

 

Udah gitu doang.

 

Dari segi cerita sih simpel ya, tapi aku setuju sama kak David Hidayat, visualnya itu loh! Aku suka! XD

Menyuguhkan pemandangan hutan.

vlcsnap-2018-06-03-00h04m35s94
musim gugur
vlcsnap-2018-06-03-00h09m22s153
impiannya melihat lautan. kenyataannya melihat danau

Sayangnya gak ada cerita Casey benar-benar bisa pergi buat melihat keindahan pantai seperti yang selalu diimpikannya. Padahal waktu scene Casey sama Jonas berduaan, lagi ngobrol di pinggiran padang rerumputan, si Casey sempet ngomong “Aku ingin melihat lautan suatu hari nanti”. Karena kata ibunya, lautan itu indah dan lautan itu kebebasan, sementara daratan adalah perangkap baginya. Sama seperti yang Casey rasakan, hidupnya terperangkap dan jauh dari kebebasan. Mungkin memang Casey tidak cocok hidup darat, berdasarkan weton, dia lebih cocok hidup di air. *gaje*

vlcsnap-2018-05-29-23h40m49s18

Mungkin maksud dari impian Casey yang sebenarnya adalah kebebasan. Endingnya dia bebas dari hidupnya yang terperangkap setelah kepergian sang ayah.

 

Dan… gara-gara film ini aku jadi suka sama pemain cewenya, Sophie Nelisse. Wajahnya cocok dipake buat film-film fantasi gitu. Masih muda pula.

Di film Mean Dreams ini aku suka sama karakter yang diperankan Sophie. Casey, gadis manis dan baik hati, mandiri, pemberani, dan dia gak percaya adanya Tuhan. Casey bilang, Tuhan itu cuma cerita karangan manusia biar manusia gak berbuat jahat.

 

Begitulah.

 

Makasih kak David yang udah rekomen film ini, dan makasih juga buat yang udah mampir.

^_^)//

Yuk, yang Halal… yang Halal…!!

Akhir-akhir ini, banyak manusia yang lucu dan menggemaskan ya!

Aku mau cerita. Kemarin itu ya, ada salah satu teman aku, namanya –hahahaaa sensor- (belum minta ijin ke orangnya buat disebut nama di sini), si Winna *aduh keceplosan* nyetatus di WA soal kulkas halal pertama di Indonesia.

Terus aku telusuri kebenarannya, ternyata emang beneran, ada salah satu perusahaan elektronik baru-baru ini merilis kulkas merk “Tajam” *ngerti kan, Tajam?* yang udah bersertifikat halal.

kulkas tajam halal

Kulkas halal itu buat apa coba? Maksudnya fungsi ‘halal’nya itu loh…

Apa kalau daging babi dimasukkin kulkas cap halal terus daging babinya bisa jadi halal dikonsumsi gitu? Atau minuman keras (bukan es batu ya!) dimasukkin kulkas cap halal terus jadi halal buat diminum? Atau… kamu mau masukkin pacar kamu ke kulkas cap halal buat ‘menghalalkan’ dia?

Haha… ternyata fungsinya bukan itu teman-teman! Kulkas cap halal itu fungsinya buat mendinginkan makanan dan minuman atau apapun yang perlu didinginkan, termasuk mendinginkan pikiran. Aku suka memasukkan kepalaku ke dalam freezer kulkas loh, biar pikiranku adem. Beneran! XD

Jadi kulkas cap halal ini fungsinya sama seperti kulkas pada umumnya, cuma yang ini ada label halal nya biar lebih… lebih diterima di seluruh lapisan masyarakat kali ya? (baca : lebih laku)

Kalau kata petinggi perusahaan yang punya kulkas, sertifikat halal itu biar bikin konsumen ngerasa nyaman dan aman aja, mengingat akhir-akhir ini masyarakat kita lebih awas (perhatian banget) soal kehalalan suatu produk. Mungkin maksudnya masyarakat kita yang dari kaum tertentu.

Namanya juga persaingan bisnis.

 

Sebelum tercipta kulkas dengan label halal, kita pasti udah pernah denger kan, ada juga deterjen halal dan kerudung halal. KERUDUNG HALAL?? Yakin kerudung yang kamu pakai sudah halal?

Yakin gak yakin ya pake aja sih, yang penting bukan dapet dari nyolong punya temen atau ngutil dari toko.

Sekalipun kerudungmu ada cap halalnya, tapi kalau kamu dapetnya dari mencuri, apa cap halalnya masih berfungsi buat memberi keberkahan? Hahaha… lucu juga sih.

 

Deterjen halal itu juga aku gak ngerti. Gak ngerti mau komen apa XD

Emang deterjen lainnya pada haram semua?

 

Mungkin di masa depan akan bermunculan barang-barang halal lainnya kayak TV, mesin cuci, rice cooker, setrikaan, sampo motor, sendal, daleman, kondom halal, dlsb.

 

Seru kali ya, “TV 212, TV halal pertama di Indonesia”, jadi TV nya udah di-setting otomatis buat menayangkan acara-acara yang sesuai syariah, termasuk iklannya juga, itu pun iklannya cuma buat produk-produk yang ada cap halalnya doang, sama produk-produk yang dijual di toko 212mart *aduh jadi ngiklan, gak apa deh*

 

Rice cooker halal boleh juga tuh. Siapa tau ada yang mau masak nasi pakai beras Jepang, atau beras impor, yang diimpor dari negara-negar kafir, namanya juga negara kafir, jadi berasnya gak halal dong? Nah, dimasaklah itu pakai rice cooker cap halal, jadi output nya bakalan 100% halal.

 

Gimana kalau kondom halal?

Waduh~

No komeng lah XD

 

 

Jadi sebenarnya kenapa sih, produk-produk di negeri ini pada rame-rame membeli sertifikat halal?

Berdasarkan hasil membaca sekilas di satu artikel di internet, cap halal itu memang cukup penting di dunia bisnis. Mengingat mayoritas penghuni negara ini beragama X, kalau produknya mau laku di kalangan mayoritas, ya harus memenuhi standar dalam ajaran agama yang dianut kaum mayoritas itu.

Gak peduli produk bikinan kafir atau seiman, selama ada label halalnya ya gak masalah kayaknya.

Begitulah kira-kira.

 

Terus? Masalah buat aku?

Ya enggak sih. Cuman ya agak gimana aja gitu kalau “halal” dalam agama dijadikan salah satu cara buat marketing.

Belum lagi kalau udah nanya “duit hasil jualan dan perpanjang sertifikat halal itu larinya kemana?”

Walaupun banyak kabar *semoga sih hoax ya* yang bilang kalau hasil jualan dan perpanjangan sertifikat halal itu dipakai buat mendanai teroris atau ISIS atau gerakan-gerakan semacam itu, tapi aku berusaha buat gak percaya itu. Aku yakin, jawabnya ada di ujung langit. Hal-hal begituan aku udah gak tau deh, otak aku gak nyampe. Imani saja lah~ XD

 

Ya namanya juga bisnis.

 

Kamu punya usul engga, kira-kira produk apa lagi yang perlu dikasih cap halal selain produk-produk yang udah aku sebutin tadi?

Share di kolom komen ya~

Makasih udah mampir.

Rumah Tangga dengan Pondasi Nafsu

Halo gaes! Haha… blog ini lagi gak biasanya nih. Biasanya aku bahas sesuatu yang gak penting, tapi kali ini aku mau membahas hal yang menurutku cukup berat, tapiiii gak penting juga kayaknya ya? Hekekekekek…. Ini adalah semacam topik request-an dari kakak yang memandang nun jauh di NTT sana, kakak Franky Zacharya.

Aku menulis ini berdasarkan sudut pandangku dan sudut pandang kak Franky sebagai manusia yang mengamati, bukan yang mengalami, jadi ini akan lebih bersifat subjektif. Kalau ada sanggahan, silahkan ditulis di kolom komentar ya teman-teman… Makasih sebelumnya.

Sebagai anak muda di jaman sekarang, kita sering melihat fenomena menikah muda karena ‘keterpaksaan’, keterpaksaan di sini adalah “hamil sebelum menikah”. Mungkin yang seperti itu juga gak jarang terjadi di jaman dulu, tapi berhubung aku melihatnya di jaman sekarang jadi aku bahasnya yang jaman sekarang aja deh.

Di beberapa negara, seks bebas di kalangan remaja udah jadi hal yang biasa, tapi di negara-negara maju, hal itu diimbangi dengan pendidikan seks buat mengurangi tingkat kehamilan pada remaja akibat seks bebas, seperti yang kak Franky bilang, di negara Prancis misalnya.

Kalau di negara kita sendiri, yang masih menganut adat ketimuran, seks bebas merupakan hal yang cukup tabu. Di kota-kota gede sih mungkin udah jadi hal yang lumrah, tapi di beberapa wilayah, norma kesusilaan masih berlaku di masyarakat.

Seks, memang menjadi kebutuhan hampir setiap manusia, entah itu cuma sebagai pemenuhan hasrat atau sebagai cara buat berkembang biak. Aku bilang “hampir”, karena aku gak tau kaum aseksual benar-benar butuh kegiatan seks atau enggak XD *apa sebaiknya aku bertanya pada temanku?*

Tapi, apa jadinya kalau hubungan seksual yang dilakukan secara bebas itu menjadi penyebab kehancuran masa depan?

Resiko terkena Penyakit Menular Seksual (PMS) atau Infeksi Menular Seksual (IMS) akibat seks bebas pasti ada, tapi bukan itu yang mau aku bahas.  Ini lebih ke kehidupan masa depan yang akan dialami oleh dua belah pihak yang udah ‘terlanjur basah’. Dalam hal ini, pihak yang paling dirugikan udah pasti perempuan. Bagi perempuan yang dinikahi sama pacarnya setelah hamil, mungkin dia merasa sedikit beruntung, tapi gimana sama perempuan yang cuma dihamilin doang tanpa ditanggungjawabin sama si pacar? Udah dihamilin, gak boleh aborsi, udah gitu main ditinggalin aja. Kan kesian, mirip-mirip korban perkosaan kan jadinya?

Bagi perempuan yang dinikahi sama pacarnya setelah hamil, dia tetap kehilangan sesuatu. Harga diri dan kehormatan sebagai seorang wanita.

Kebanyakan, pernikahan yang dilakukan atas dasar nafsu semata atau karena hamil duluan, kehidupan rumah tangganya kurang harmonis. Sang wanita dianggap rendah oleh suaminya, bakalan digampangin, belum lagi kalau ada konflik rumah tangga, biasanya perihal ‘kebobolan’ di masa lalu suka diungkit-ungkit. Ini berdasarkan pengamatanku dari kehidupan orang-orang yang seperti itu, dan dulu aku pernah juga nemu tulisan berisi curhatan para wanita yang ‘terpaksa’ harus menikah karena hamil duluan.

Pernikahan yang seperti itu terjadi semata-mata karena nafsu, tanpa memikirkan makna dan tujuan dari sebuah pernikahan. Makanya gak jarang, mereka nantinya bisa stress waktu menjalani kehidupan rumah tangga yang sebenarnya, soalnya dari awal mereka gak mikirin apa makna dan tujuan dari sebuah pernikahan, apa aja yang harus dipersiapkan sebelum menjalani kehidupan berumah tangga. Nikah itu gak segampang membobol gawang kan?

Ada juga kisah lain dari beberapa pasangan yang gak mendapatkan restu orang tua. Mereka nekat sepakat buat menghamili dan dihamili. Akhirnya mau gak mau, orang tua harus setuju anak mereka menikah. Anak-anaknya bahagia karena akhirnya mereka bisa hidup bersama. Tapi orang tuanya pasti kecewa berat, hati mereka hancur.

Dan sang anak mungkin akan berkata “Aku kan udah gede, ini hidupku, aku bisa menentukannya sendiri”. Ya sih, emang bener, kita gak bisa ngatur hidup orang lain. Cuman ngasih tau aja sih, bahwa sesuatu yang dimulai dengan cara yang baik, pasti ke depannya bakalan baik, dan sebaliknya.

Kalau emang orang tua gak setuju karena faktor X, cari jalan keluarnya dengan cara yang baik, bukan dengan ‘paksaan’ begitu, hamil dulu biar bisa nikah, gak peduli orang tua setuju atau enggak. Itu namanya anak-anak yang egois.

Dalam tulisan yang pernah aku baca tentang isi hati para wanita yang hamil sebelum menikah, mereka sebenernya nyesel banget, sebagian merasa hidupnya benar-benar hancur. Walaupun ada yang lebih baik hidupnya dengan dinikahi oleh sang ‘penanam benih’, tapi dalam kehidupan rumah tangganya, masa lalu sering menjadi hal yang diungkit-ungkit tiap ada konflik, dan itu sangat menyakitkan bagi si wanita. Memang, di awal sebelum terjadi kehamilan di luar nikah, si pria berjanji akan tanggung jawab untuk menikahi. Cuma menikahi? Bagaimana tanggung jawabnya untuk menjaga keutuhan rumah tangga dengan tetap menghargai sang wanita sebagai istrinya? Siapa yang menjamin?

 

Dear, para wanita yang udah terlanjur mengalami ini, jalanilah yang udah jadi pilihanmu, seberat apapun itu. Kalau lelakimu tidak bisa bertanggungjawab dengan baik, setidaknya kamu bisa lebih baik dalam mempertanggungjawabkan hidupmu sendiri. *sok tua*

Dan sebisa mungkin jangan sampai apa yang kamu alami terulang di kehidupan anakmu kelak.

 

Buat para wanita yang cowonya suka ngajakkin eue dan bilang bakalan tanggung jawab kalau sampai terjadi kehamilan, mending tinggalin aja!

Jangan berpikir “Udah terlanjur. Pasti gak ada lagi laki-laki yang mau sama perempuan yang udah gak virgin”. Well, nyatanya banyak kok, laki-laki jaman sekarang yang lebih open-minded dan gak terlalu memikirkan keperawanan calon pasangannya. Apalagi laki-laki yang doyan ‘jajan’, pasti mereka bisa lebih memahami.Wkwkwkwk…

Eh tapi beneran loh, banyak laki-laki yang waktu ditanyain tentang calon pasangan yang udah gak virgin, mereka jawab :

“Gak masalah”, atau

“Itu kan masa lalu dia”, atau

“Aku aja udah gak perjaka, masa mau minta yang masih virgin? Tau diri lah”, atau

“….” (isi sendiri)

 

Semisal kamu udah gak virgin dan kamu memandangnya sebagai suatu kesalahan, ya udah jangan diulangin lagi. Walaupun menurutku sih, keperawanan itu hak seorang perempuan, sama kayak laki-laki yang mau menjaga keperjakaannya atau enggak. Sebenernya itu soal pandangan  dalam adat dan budaya kita aja. Maaf, ini bukan maksud aku mendukung perzinaan ya. Sekali lagi, itu hak masing-masing individu. Seterah mau tetep jaga keperawanan atau keperjakaan apa enggak. Ketidakperawanan mungkin cuma butuh penerimaan diri dan penerimaan orang lain (calon pasangan hidup), tapi kehamilan sebelum menikah?? Masa depan yang jadi taruhannya.

 

Be strong ya, ladies~

 

Makasih yang udah mampir.

Semacam Review Film : MADAME BOVARY (2014)

Kadang aku merasa kayak abege rempong. Niatnya mau ngomongin sesuatu tapi berasa kurang lengkap kalau gak cerita dulu, padahal gak penting juga. Tapi yaudalah, selama kamu memutuskan buat nerusin baca ini berarti kamu penasaran. Akakakakak…

 

Asal-usul Ngebet Nonton Film-nya

Akhir-akhir ini aku lagi mabok Ezra Miller. Gara-gara beberapa bulan lalu nemu foto dia di Pinterest, padahal aselinya lagi mau nge-save ulang foto-fotonya Matthew Clavane *jangan di-search nanti kamu mabok Metyuw, berat!* gara-gara SD card rusak.

Berhubung aku bukan penikmat film, jadi waktu itu aku emang belum tau Ezra Miller itu makhluk apa, asalnya dari planet mana. Setelah nemu foto Ezra yang main di salah satu film klasik (keliatan dari bentukannya) aku langsung tertombak(?) oleh pesonanya dan mulai mencari judul film yang mampang di caption foto. “Madame Bovary”.

Anyway, si Ezra ini kayaknya lebih populer pas main jadi The Flash sama main di film Fantastic Beasts. Waktu itu temenku pernah ngajakkin nonton Fantastic Beast cuman sampe sekarang akunya belum tertarik buat nonton. Kalau tau dia Ezra, pasti udah aku iya-in ajakan temenku waktu itu. Yaudalah.

Jadi, alasan pertama kenapa aku ngebet pingin nonton film Madame Bovary ya karena ada Ezra Miller-nya. Alasan ke dua, aku jadi makin ngebet karena ternyata film ini berbau feminisme dan kental dengan nilai-nilai patriarki.

madam-bovary

Sekarang Ngomongin Film-nya ( Madame Bovary -2014- )

“Madame Bovary” adalah film yang diadaptasi dari novel klasik karya Gustave Flaubert yang dirilis tahun 1856. Sebelumnya, Madame Bovary juga udah pernah difilmin tahun 1949, tapi di tahun segitu si Ezra belum lahir, jadi aku gak tertarik buat nonton film Madame Bovary yang lama.

 

Film Madame Bovary (2014) dibintangi oleh Mia Wasikowska (Emma / Madame Bovary), Henry Lloyd-Hughes (Charles Bovary), Ezra Miller (Leon Dupuis), Rhys Ifans (Monsieur Lheureux), Logan Marshall Green (Marquis d’Andervilliers).

 

Berlatar di Perancis, sekitar pertengahan tahun 1800-an. Film yang disutradarai oleh Sophie Barthes ini mampu membawa kita kembali ke masa lampau dengan suguhan ke-klasik-annya yang cukup sempurna. Mulai dari tempat di pedesaan, busana, adat, bangunan, pokoknya semuanya deh.

 

“Madame Bovary” bercerita tentang kehidupan seorang wanita dari kalangan biasa bernama Emma yang menikah dengan seorang dokter bernama Charles Bovary.

Sebelum menikah, hari-hari Emma selalu disibukkan dengan berbagai kegiatan di biara, kegiatan-kegiatan yang dianggap ‘feminin’ tentunya. Emma suka main musik, hobi membaca, dan selalu memimpikan kisah romansa indah seperti yang ada di novel-novel bacaannya. Emma suka yang glamor-glamor, punya keinginan buat nikah sama orang kaya terus tinggal di Paris.

charles-emma
aku ingin menulis “welcome” di kumis itu

Sebelum meninggalkan kampung halamannya setelah pernikahannya dengan Charles, Emma udah ngarep banget bakalan bahagia setelah nikah sama Charles.

Ternyata eh ternyata, setelah Emma dan Charles pindah rumah ke desa Yonville, Emma merasa kecewa. Kehidupannya gak sesuai ekspektasi.

Hari-harinya jauh dari kata ‘romantis’ seperti yang Emma bayangkan. Suaminya adalah sosok yang datar dan kurang peka, yang dipentingin cuma kerja dan kerja. Karakter suaminya bertolak belakang dengan karakter Emma yang penuh semangat dan menyukai keindahan.

Di rumah, Emma menghabiskan waktu sebagai ibu rumah tangga, melakukan rutinitas pekerjaan rumah bersama pelayannya, Henriette. Setiap hari menjalankan hobinya bermain piano dan tentu saja, membaca.

 

Suatu ketika, datanglah seorang pemilik butik, Lheureux, menawarkan berbagai barang dagangannya ke Emma. Mulai dari pakaian, dekorasi rumah, perhiasan, dlsb. Sebagai wanita yang menyukai keindahan dan keglamoran Emma pun terbujuk. Padahal uang yang dimiliki suaminya itu gak banyak, gak sampe bertumpuk-tumpuk kayak di Bantar Gebang, tapi si pemilik butik bilang “bayarnya belakangan”.

 

Di tengah kehidupan pernikahannya yang membosankan, Emma terbujuk oleh rayuan salah satu teman Charlie yang bekerja di bidang hukum, bernama Leon Dupuis (yang diperankan oleh The Flash, eh, Ezra Miller maksudnya). Berawal dari obrolan ringan, Leon dan Emma lalu membangun(?) hubungan perselingkuhan. Awal yang sederhana kan?

ezramiller
mas brondong
Leon-Emma
Leon ngasih peta kota Paris. Liat petanya aja Emma udah girang.

Tapi gak akan ada asap kalau gak ada pabrik, gitu istilahnya. Leon, semakin gencar mendekati Emma. Cuman, gak lama kemudian Leon pindah kerja ke Rouen. Jadi hubungan asmara Leon dan Emma sempat break. Tapi tenang aja, ada break, ada Kit Kat. *apasih*

Anyway, tokoh Leon di sini keliatan lebih muda. Gak tau juga sih kalau di novelnya itu kayak gimana. Cuman di film ini kesannya si madam jadi kayak selingkuh sama brondong. Muda banget anjir. Tapi yaudalah, mungkin si Leon ini tipe-tipe cowo milf. *eh?*  XD

Atau mungkin si Madame-nya cuma kebawa dandanan aja kali ya jadi kesannya udah ibuk-ibuk gitu. Udalah lupain.

 

Di suatu hari, Emma sedang asik main piano, terus tau-tau kedatangan tamu, temannya Charles.

Namanya Marquis. Si om Marquis ini ngajak Charles ke acara perburuan. Dia minta Charles buat ngajak Emma juga. Tadinya Charles gak mau, tau sendiri kan dia emang tipe orang yang gak terlalu suka main ke acara-acara gak penting. Tapi dengan sedikit bujukan dan tatapan meminta dari Emma, akhirnya Charles mau juga, walaupun di acara itu Charles cuma menikmati hidangan dan membiarkan Emma berburu sama rombongannya Marquis.

Oh iya, buat menghadiri acara perburuan itu Emma dibela-belain sampe ngutang ke butik buat bikin kostum yang bagus.

 

Singkat cerita, Emma terlibat hubungan gelap-gelapan sama Marquis. Ujung-ujungnya, si madam minta dinikahin sama Marquis terus pindah ke Paris. Di saat Emma udah ngarep banget, udah bersiap-siap buat pergi dari rumah dan menjalani kehidupan baru bersama Marquis, tiba-tiba Emma dapet surat dari Marquis yang intinya Marquis gak bisa menikahi Emma, dan dia pergi untuk beberapa waktu, entah berapa lama.

Emma pun kecewa ditinggal Marquis, sampe-sampe penyakitnya kambuh. Aku sendiri gak tau sebenernya Emma sakit apa, pokoknya tiap mikirin sesuatu yang berat sakitnya langsung kumat.

marquis
bang Marki

 

Suatu ketika, sang pemilik butik, Lheureux, datang ke rumah Emma. Waktu itu kebetulan ada Charles di rumah. Lheureux bertujuan menyampaikan amanat dari mas brondong Leon yang meminta Emma buat mengunjungi pertunjukan opera di Rouen. Charles gak mencurigai apapun, sampai dia sendiri gak nyangka ketemu Leon di pertunjukan itu. Padahal pertemuan itu emang udah di-setting sama si Leon.

 

Sejak pertemuan di Rouen itu, hubungan asmara antara Emma dan Leon kembali membara. Emma jadi rutin mengunjungi Leon (dia beralasan ke Charles kalau pengajar pianonya tinggal di Rouen), bahkan dia gak malu nyamperin Leon pas Leon lagi kerja.

Iya Emma nya gak malu, Leon nya yang gak tahan nanggung malu XD

Dicengin sama temen-temen di tempat kerjanya, diomelin boss pula.

Ceritanya waktu itu si Emma dijanjiin mau ketemuan sama Leon di hotel malem-malem. Emma nya nungguin, ternyata zonk. Paginya Emma nyamperin Leon lagi di tempat kerja, tapi Leon jelas lebih mementingkan karirnya, dan akhirnya Leon ngusir Emma. Emma pun kecewa, lagi dan again.

disamperin pas lagi kerja
disamperin pas lagi kerja

Udah dibikin kecewa soal cinta, hidupnya semakin menderita dengan datangnya si pemilik butik buat nagih utangnya Emma. Charles kaget setengah mati pas tau ternyata utangnya Emma seabrek, sampai-sampai Charles memutuskan buat menggadaikan rumahnya.

Ternyata itu pun gak cukup buat melunasi hutang-hutang Emma.

Emma lalu mengunjungi Marquis, nyoba minta bantuan ke Marquis.Tapi ternyata harapannya cuma berbuah kekecewaan. Marquis gak mau ngasih uang ke Emma. Emma pulang dengan tangan kosong.

Emma bingung dan putus asa, lalu dia mencoba menggoda Lheureux, siapa tau dengan memberi kepuasan batin, sang pemilik butik bisa luluh dan ngasih keringanan buat Emma. Sayangnya Lheureux gak tergoda. Semisal dia dapet kepuasan batin pun gak akan berdampak buat kemajuan bisnisnya, ya kan?

Emma benar-benar putus asa. Dia pun berlari melewati hutan, tanpa arah dan tujuan. Eh gak tau juga deng. Mungkin dia niatnya pingin balik ke Charles apa gimana ya aku kurang tau, yang jelas, Emma berhenti di tengah hutan dengan pikiran semrawut dan air mata bercucuran. Emma merasakan sakit. Penyakitnya kumat yes. Dan akhirnya Emma… die!! Wassalam.

 

Udah gitu doang. Film yang cukup flat. Untung settingan Prancis kunonya boleh juga, jadi ya lumayan lah, ada sedikit nilai plusnya. Tapi bagi aku pribadi, hehehe… nilai plusnya banyak, soalnya… ada Ezra Miller nya!! XD

Ahahaha… *fangirl gak penting*

 

Lewat  karya klasik Madame Bovary ini, Gustave sang penulis ingin memberi tau ke kita tentang kehidupan para wanita Perancis di jaman dulu. Kehidupan wanita yang kaku. Tapi, ada sisi mengagumkan dalam diri Emma yang mungkin jarang dimiliki oleh para wanita pada jaman itu.  Sebagai wanita yang hidup di pedesaan dan mengikuti segala tradisi yang ada, Emma berani bermimpi tentang kehidupan bahagia dengan segala ketertarikan dan tujuan yang dia punya.

 

Nilai-nilai patriarki cukup kental dalam cerita ini. Charles Bovary, walaupun dia pria yang baik, tapi dia kayak kurang bisa menghargai pasangannya. Waktu Emma berusaha menyenangkan suami dengan menyuguhkan hidangan buatannya sendiri, sang suami malah minta pelayannya buat menghidangkan buah seperti biasa. Charles juga pernah bilang “tidak ada kegiatan membaca buku di Yonville” waktu dia liat Emma lagi asik baca buku, padahal membaca adalah hobinya Emma. Terus lagi, waktu Emma sama Leon bahas tentang opera, Charles malah mencelanya.

Emma, seorang wanita dengan tujuan dan segala impiannya, dengan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, masih rela menggantungkan nasibnya pada kaum pria. Hanya menaruh harapan pada mereka, dan lagi-lagi selalu berujung dengan kekecewaan.

Emma melakukan pencarian atas kebebasannya lewat pria-pria lain.

Walaupun tujuannya buat mencari kebebasan, tapi bagaimanapun perselingkuhan itu gak baik kan?

 

Sayangnya film ini ratingnya memang cukup rendah dan bagi orang-orang yang udah pernah baca novelnya pasti ngerasa kecewa, karena film ini cukup berbeda dari novelnya. Kalau di novel, Emma dan Charles punya anak, tapi anaknya meninggal di umur berapa gitu ya lupa, pokoknya kematian anaknya itu membawa dampak yang cukup besar buat kehidupan Emma dan Charles. Sayangnya di film ini gak ada cerita mereka punya anak.

 

Ya begitulah. Mau gimana pun rating atau kritiknya, aku tetep suka karena film ini ada Ezra Miller nya. Hahahag…

 

Ada beberapa film yang dibintangi Ezra Miller (waktu masih umur kinyis-kinyis) yang boleh juga kamu tonton. Perks of being a Wallflower, sama We Need to Talk About Kevin. 2 film itu aku suka banget. Kapan-kapan aku tulis di sini ya. Next, kayaknya mau nulis tentang film rekomen dari kak David.

 

Yaudah deh gitu aja. Makasih yang udah mampir~

rouen.png
ini ceritanya lagi di Rouen. indah ya!
Normandy-tempat syuting film madame bovary 2014
Wow, indah! Normandy, tempat syuting film Madame Bovary.
ezramillerindahbangetyagaksih
INI INDAH BANGET YA GAK SIH??

Cinta dan Kebebasan *ciiee~*

Sebagai tuna asmara, rasanya aku gak ada pantas-pantasnya ngomongin soal tjintah. Haha… tapi sebagai manusia yang sedang belajar mengamati kehidupan, tolong ijinkan aku buat membahasnya sedikit, karena mungkin pemikiranku ini salah besar dan kamu bisa mengoreksiku biar aku mendapatkan pelajaran yang berharga. Terima kasih sebelumnya.

Ohiya, efek “ciye-ciye” mungkin berasa di postingan ini. Aku sendiri cengar-cengir mengetiknya, tapi gak ada salahnya juga menunjukkan sisi romantisku. *uhuk!*

 

Ceritanya, aku termasuk manusia yang menyukai kebebasan (dan menginginkannya). Kebebasan yang aku maksud bukan bebas lepas tanpa kendali, tapi bebas dalam menentukan pilihan dengan mengetahui segala konsekuensinya. Sayangnya aku sangat sulit menemukan kebebasan dalam hidup, termasuk dalam hal percintaan. *ciye-ciye*

 

Kita bisa bebas mencintai, tapi hampir tidak ada kebebasan dalam cinta. Ketika cinta sudah dibalut dalam sebuah ikatan, seorang individu menjadi egois.

Mengikat dan terikat.

Memiliki dan dimiliki.

Mengatur dan diatur.

 

Aku hampir gak pernah melihat sepasang manusia sebagai individu yang bebas, memutuskan untuk membangun sebuah komitmen dengan tujuan yang sama.

“Individu bebas”.

Gak semua orang yang lagi dilanda cinta berpikir serius tentang hal itu.

Ketika kamu berstatus sebagai “sesuatu yang dimiliki oleh orang lain”, orang itu bisa membuatmu menjadi apapun yang dia mau. Mengaturmu, bahkan seperti memenjarakanmu.

Karena merasa memiliki, dia bisa melarangmu melakukan apapun yang ingin kamu lakukan. Karena merasa dimiliki, kamu pun menuruti semua keinginannya. Kebebasanmu sebagai manusia, terabaikan.

Kebebasanmu tergantikan oleh ilusi cinta. *paan tuh ilusi cinta? authornya doyan ngarang* XD

 

Orang-orang sering kurang menyadari bahwa sesuatu yang bukan merupakan bagian dari dirinya, sebenarnya bukanlah miliknya.

Pasanganmu mempunyai sepasang kaki sendiri, begitu juga kamu. Gak baik kalau dia menyeret langkahmu mengikutinya kemanapun dia pergi. Berjalanlah dengan kaki kalian masing-masing. Asalkan tujuannya sama, pasti akan sampai.

 

Seperti sepasang burung Albatross, mereka tidak akan memotong sayap pasangannya atau mengikat ekor pasangannya demi untuk selalu bersama. Mereka tetap terbang bebas kemanapun, lalu kembali bertemu di sarang mereka.

 

Ya… gitu. individu yang bebas dengan tujuan dan visi misi yang sama. Sejauh ini aku hampir tidak menemukannya.

 

Ya udah gitu aja.

 

BTW, ini note udah seminggu yang lalu, bikinnya pas lagi baper, terus baru niat ngeposting sekarang. Aselinya mau dilanjutin lebih jauh, tapi malam ini aku udah gak baper sih, jadi bingung mau nambahin apa lagi. Makanya, ya udah gitu aja.

Pair of Black-browed Albatrosses (Diomedia melanophris) in fligh
Sepasang Albatross. (foto : rspbgravesend.co.org)