SCARBOROUGH FAIR ~history dan lagu dari berbagai versi~ ^^

SCARBOROUGH FAIR

Ngerombeng dulu~ XD

Jadi ceritanya, aku tau lagu ini gara-gara nonton anime Diabolik Lovers (kalo ga salah episode 3), di situ ada scene dimana Kanato lagi sendirian malem-malem sambil nyanyi lagu Scarborough Fair. Awalnya aku ga tau itu lagu judulnya apa, cuman pas pertama kali denger kok kayak ada ‘something’ apaaa gitu. Itu pasti bukan lagu Jepang atau lagu dari animenya. Terus pas baca-baca review Dialovers di LJ orang, di situ disebutin judul lagu yang dinyanyiin Kanato. Oh, ternyata judulnya “Scarborough Fair” XD

Langsung deh searching lagunya.

Kok kebanyakan hasil temuanku Simon and Gurfunkel ya? Aku kira itu lagu mereka, ternyata duo folk itu cuma nge-cover, tapi memang paling terkenal kayaknya versi mereka sih (cuman aku kurang suka versi Simon).

Pas googling lebih jauh, ternyata lagu itu ga jelas siapa pengarangnya, dan ada history nya juga. Abis baca history lagu Scarborough Fair aku malah kepikiran buat bikin fanfic XDDD

Jadilah fanfic the GazettE dengan tema history lagu Scarborough Fair, tapi ceritanya jadi ngalor ngidul ga tentu arah XD

Sudalah, lupakan fanfic gaje itu.

Sebenernya postingan ini niatnya mau sharing aja tentang lagu Scarborough Fair dari berbagai versi. Tapi sebelum itu, aku mau bahas lagunya dulu.

Bagi yang udah pernah baca fanfic Scarborough Fair nya aku mungkin udah lumayan tau tentang sejarah lagu ini. ga apa deh ya dibahas lagi XD

~(^o^ ~) ~(^o^)~ (~ ^o^)~

“Scarborough” adalah nama sebuah kota di Yorkshire, Inggris. Awalnya, kota itu dibangun sama bangsa Norman Kamaru *salah!* maksudnya Norman Skartha, makanya dulu Scarborough disebutnya Skarthaborg. Terus karena pembangunannya dilanjutkan sama bangsa Viking, kota itu disebutnya jadi Scarborough. Kenapa ga pake nama Vikingborg aja? *jah~ protes*

Di abad pertengahan, Scarborough menjadi kota penting buat perdagangan, di sana sering digelar pekan raya selama 45 hari, dan ga sedikit pedagang atau pengunjung yang berasal dari luar Inggris. Di jaman itu, perdagangan di Scarborough Fair masih pakai sistem barter. Dan di awal abad 17, pekan raya-pekan raya lainnya mulai muncul, itu bikin Scarborough Fair jadi kalah saing, terus akhirnya ditutup pada tahun 1788.

Sekarang Scarborough jadi kota yang tenang di Yorkshire.

Ngomong-ngomong soal lagunya, lagu Scarborough Fair diciptakan sekitar abad pertengahan (medieval age), jadi ga diketahui siapa pengarangnya. Ya kayak lagu-lagu daerah di Indonesia gitu, ga jelas siapa yang nyiptain. Jaman dulu credit dari sebuah karya ga begitu penting kayaknya.

Lagu ini bercerita tentang seorang pria yang meminta pacarnya (pacarnya cewe) buat melakukan hal-hal mustahil untuk membuktikan bahwa si gadis adalah cinta sejatinya. Permintaan mustahil itu misalnya membuat pakaian tanpa dijahit. Bisa ga kira-kira?? Ya bisa lah. Tuh, pakaian orang meninggal alias kain kafan, kan ga dijahit. Ada juga pakaian orang yang lagi naik haji, kan ga ada jahitannya. (misi pertama berhasil) *enggak gitu* XD

Kalau wanita itu sudah berhasil membuat baju tanpa dijahit, si pria memintanya untuk mencuci baju itu di sumur atau di sungai yang kering. Nah lo? Sumur kering gimana nyucinya?

Tenang! Kan “sekarang sumber air sudekat, beta sonde pernah terlambat lagi, lebih mudah bantu mamak ambil air untuk mandi adik”, karena mudah ambil air, wanita itu bisa menyelesaikan misi ke dua. Hahahag… paan sih ini, ngaco! Iklan Aqua jadul dibawa-bawa XD

Ya gitu deh intinya lagu itu menceritakan seseorang yang meminta pasangannya melakukan hal-hal mustahil sebagai bukti cinta sejati. (ngomong-ngomong, kok aku pusing ya? -_-)

Lirik lagunya begini…

Are you going to scarborough fair?

Parsley, sage, rosemary, and thyme

Remember me to one who lives there

She once was a true love of mine

 

Tell her to make me a cambric shirt    

Parsley, sage, rosemary, and thyme

Without no seam nor needle work    

Then she’ll be a true love of mine

 

Tell her to find me an acre of land  

Parsley, sage, rosemary, and thyme

Between the salt water and the sea stream  

Then she’ll be a true love of mine

 

Tell her to reap it with a sickle of leather  

Parsley, sage, rosemary, and thyme

And gather it all in a bunch of heather  

Then she’ll be a true love of mine

 

Are you going to Scarborough Fair?

Parsley, sage, rosemary, and thyme

Remember me to one who lives there

She once was a true love of mine

Baris ke dua di setiap baitnya selalu sama. “Parsley, sage, rosemary, and thyme”.

Itu nama-nama tanaman yang masing-masing mempunyai arti.

* Parsley : di abad pertengahan, daun parsley sering dipakai untuk menghilangkan rasa pahit.

* Sage : tanaman ini dikenal sebagai lambang kekuatan.

* Rosemary : melambangkan kesetiaan dan cinta

* Thyme : tanaman ini sering muncul di iklan-iklan obat batuk atau obat panas dalam. Thyme melambangkan keberanian, makanya di jaman pertengahan bunga thyme sering dipakai para prajurit di baju perang mereka ketika mau perang, dan yang memasangkan bunga itu adalah pacar / pasangan mereka masing-masing loh. Terus gimana nasib jomblowan di jaman pertengahan kalo mau pergi ke medan perang? Ga ada bunga thyme di baju zirah, bunga tembelek juga ga apa deh ya X’D

Jadi, adanya nama tanaman-tanaman itu di lagu Scarborough Fair maksudnya si pria berharap sang pacar bisa menghilangkan kepahitan di antara mereka dengan kesetiaan dan cinta *uhuk! alay XD*

Juga berharap sang pacar tetap kuat dan berani melakukan apapun permintaan sulit si prianya.

Gitu ceritanya.

Tapi postingan belum berakhir sampai di sini vroh~ :v

Sekarang aku mau bahas beberapa lagu Scarborough Fair dari berbagai versi.

Karena aku tertarik sama lagu ini dan melihat begitu banyak list lagu Scarborough Fair yang di-cover sama banyak musisi, aku penasaran. Jadi aku download lumayan banyak lagu-lagu Scarborough Fair. Versinya macem-macem, ada yang dibikin ga beda jauh sama versinya Simon & Gurfunkel, ada yang nge-folk banget, ada yang ala-ala musik dugem gitu, sampe ada versi metal juga.

Sebenernya sih lagu ini biasa aja, nadanya cuma begitu-begitu doang, tapi history dan macam-macam aransemennya yang bikin aku suka.

Oke deh, aku bahas lagu Scarborough Fair yang ada di hemponku aja ya (yang menurutku enak) XD

Scarborough Fair by Leave’s Eyes

Pertama denger aku langsung suka. Dibuka dengan alunan flute atau semacamnya (pokoknya alat musik tiup, tapi bukan peluitan), dan suara vokal wanita yang merdu mulai melantunkan lagu, diikuti petikan gitar. Kedengerannya syahdu mendayu-dayu, tapi begitu masuk bait ke dua, hentakan drum dan gitarnya langsung bikin lagu ini jadi bau-bau metal gitu, apalagi solo gitarnya di pertengahan lagu, ah keceeeee~

Lagu ditutup dengan sedikit efek-efek bunyi lonceng. Pokoknya Scarborough Fair versinya Leave’s Eyes enak deh XD

Scarborough Fair by Cernunnos

Satu lagi Scarborough Fair versi metal favoritku. Ada sedikit sentuhan musik folknya. Aku suka banget sama permainan gitar yang melengking-lengking(?) di lagu ini.

Aku sih sedikit kurang demen sama tipe suara vokalisnya, tapi ga masalah, tetep suka versinya Cernunnos kok. Lagu sedatar Scarborough Fair bisa dibikin enak dan ga bosenin kayak gitu. Kereeeeeennnn bangeeetttt~ XD

Scarboroug Fair by Celtic Woman

Kalo yang tadi metal-metalan, sekarang nge-folk, pure folk. Grup dari Irlandia yang semua anggotanya perempuan ini berhasil bikin aku terseponah(?). Lagunya lembut mendayu mesra *apasih* tapi bagi aku ga bosenin. Menurut pendengaranku sih, instrumen-instrumen yang dipake di lagu ini ada gitar akustik, entah flute, bagpipe, atau shawm, pokoknya alat musik tiup, terus ada harpanya juga (aku suka dengerin petikan harpa), dan biola/fiddle. Scarborough Fair versi Celtic Woman ini cocok buat santai-santai menenangkan pikiran. *bah!*

Scarborough Fair by Amy Nutall

Hampir sama kayak versinya Celtic Woman, versi Amy Nutall ini juga nge-folk, pakai alat musik tiup, gitar akustik, fiddle. Cuman kalo yang ini aku denger ada bau-bau musik fantasynya gitu. Sebenernya musik fantasy sama musik folk hampir sama kan? (‘.’)

Scarborough Fari by Celtic Heart

Sama, masih nge-folk, tapi ini cuma lagu instrumental. Instrumen yang dipakai (menurut pendengaranku) cuma harpa sama dua alat musik tiup. Aku kurang tau alat musik tiupnya apa aja, pokoknya bunyinya beda. Kalo dengerin ini pake headset atau headphone pasti bakalan berasa perbedaan bunyi dua alat musik tiup itu.

Scarborough Fair by Petra Berger & Jan Vayne

Aku kira lagu ini dibawain duet cowo cewe, ternyata yang nyanyi full cewe. Musiknya folk kalem, pakai gitar akustik, piano, dan biola. Suara biolanya cukup menyayat X’D

The Elven Lover by Omnia

Kok judulnya beda bu? Iya, judulnya memang The Elven Lover, tapi lagunya Scarborough Fair. Ada tambahan beberapa bait lirik di lagu ini. Ngomong-ngomong soal judul lagunya, mungkin ini dicampur sama lagu The Elfin Knight yang inti ceritanya hampir sama kayak cerita lagu Scarborough Fair. Kalo di lagu The Elfin Knight, cowonya itu elf/peri, ya gitu, dia minta si cewe melakukan hal-hal mustahil buat membuktikan cintanya, tapi bedanya, si cewe juga minta ke elf itu buat melakukan hal-hal mustail juga. Mungkin karena itu lagu Scarborough Fair versi Omnia ini judulnya beda dan ditambahin lirik. Lagu ini dibuka dengan petikan harpa dan suara indah bu Jenny, tapi cuma sebait. Suara pak Steve dan genjrengan gitar akustik mulai masuk di bait ke dua sampai selesai. Di sini bu Jenny cuma mainin harpa di awal lagu. Dan ini dia yang bikin aku makin suka sama Scarborough Fair versi Omnia, karena di lagu ini ada instrumen hurdy-gurdy nya! Aku suka suara hurdy-gurdy >///<

Udah deh segitu aja. Masih ada sih, tapi cuma versi instrumental dan versi piano (cuma piano ga ada vokalnya, tapi indah).

Lagu Scarborough Fair yang datar-datar aja bisa jadi lagu yang enak buat dinikmatin. Salut sama musisi-musisi yang bisa mengaransemen lagu itu dengan aransemen yang indah-indah.

Aku jadi kepikiran, mungkin someday ada musisi yang niat bikin aransemen lagu-lagu daerah di Indonesia? Lagu daerah di Indonesia kan banyak banget. Mungkin seru kalau lagu Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling, Es Lilin, Sajojo, Yamko Rambe Yamko, dll dibikin versi metal, versi folk Eropa atau folk Indonesia mungkin, versi rock, atau jazz?? Ya kali ngomong doang, emang ngaransemen lagu gampang apah? X’D

Maaf kalo ada salah-salah. Makasih banyak yang udah mau mampir ^o^

interfic [interview fiksi] the GazettE

Ini bukan apa-apa, cuma iseng karena ga bisa tidur dan modem lagi sekarat. Mau bikin fanfic tapi belum ada wangsit yang berarti (?)
Ya udah bikin interfic aja. Interview fict. *apasih* XD
Aku sendiri ga tau kenapa ujungnya jadi begitu. ini ide spontanitas(?) daripada ngegantung.

Ceritanya, the GazettE ada acara interview sama orang misterius yang ga jelas asal-usulnya, ga jelas jenisnya, dan ga jelas arahnya kemana. Pokoknya itu orang serba ga jelas hidupnya. Yah kita panggil saja dia dengan sebutan ‘Penanya’.

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Penanya : “Selamat hari Rabu, the GazettE.”
the GazettE : “Selamat!”
Penanya : “Terimakasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk acara tanya-tanyaan ini.”
the GazettE : “Iya, terimakasih. Terimakasih dan sampai jumpa~” *siap-siap mau ngacir*
Penanya : “Pak, belum ditanya-tanyain pak!”
Ruki : “Kelamaan sih, keburu adzan maghrib!”
Penanya : “Oke, oke. Basa-basi selesai.”
the GazettE : *balik duduk rapih*
Penanya : “Ehm. Tidak seperti acara interview lainnya, interview kali ini akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tidak penting yg wajib kalian jawab. Dimana pertanyaan-pertanyaan itu-”
Reita : “Ehm! Maaf, Penanya-san, udah pernah liat noseband terbang belum?” *muka itong angker*
Penanya : “Udah.”
Reita : “Mau liat lagi?”
Penanya : “Boleh. Tapi ntar abis interview kelar. Oke, kita mulai!! the GazettE, negara mana yg akan kalian pilih untuk live tour berikutnya? Apakah A.Zimbabwe | B.Kongo | C.Haiti | D.Chad
Kai : “Ini kayak kuis apaan aja.”
Penanya : “Jawab!!”
Ruki : “B.Kongo
Uruha : “C.Haiti”
Aoi : “A.Zimbabwe”
Reita : “D.Chad.”
Kai : “ABCD semua benar.”
Penanya : “Pffttt~ sombong bener kalian! Emang kalian yakin, di negara-negara itu ada yg tau the GazettE? Kalopun ada yg tau, emangnya banyak? Haghaghag… pikir-pikir donk kalo mau ngadain live tour!” XD
the GazettE : *diam terpaku terhembus angin*
Penanya : “the GazettE, pada saat apa kalian batuk-batuk?”
Aoi : “Pertanyaan macam apa tuh?”
Penanya : “Jawab!!”
Kai : “Pada saat sakit batuk.”
Penanya : “Batuknya batuk kering apa batuk berdahak?”
Kai : “Loh? Kan sama-sama ‘batuk’ judulnya.”
Penanya : “Harus milih!!”
Kai : “Ok, batuk kering!” -_-
Penanya : “Oh, sini, gw cipok basah biar ga kering!” :*
Kai : *nyembur pake minyak tanah* “MODUS!!”
Penanya : “Jawaban lain? Pada saat apa kalian batuk-batuk?”
Ruki : “Pada saat keselek bambu.” (dia panda)
Uruha : “Pada saat orang nyapa gw “Cantik~””
Penanya : “Hay, cantik~”
Uruha : *senyum anggun level 1*
Penanya : “Hay, cantik~”
Uruha : *senyum anggun level 2*
Penanya : “Hay, bidadari cantik yg cantiknya ga bisa dimaapin~”
Uruha : *senyum anggun level 3*
Penanya : “Woy! Kok ga batuk-batuk?” >,<
Uruha : “Sorry, gw udah minum obat anti batuk.” *senyum anggun level dewa* (dalam hati, Uruha ngedumel ala sinetron, dan kamera close up ke muka Uru, terlihat bibir Uru sedikit gerak, ‘Lo pikir gw ga tau apa maksud lo bilang gw cantik, heh? Lo mau bikin wibawa dan keanggunan gw rusak gara-gara gw batuk kan? haha… basi!’ begitu kira-kira isi hati Uru.)
Penanya : “Aoi, Reita! Pada saat apa kalian batuk-batuk?”
Aoi : “Pada saat Uruha dideketin sama Reita.”
Reita : “Pada saat Aoi deketin Uruha.”
Penanya : “Ok cukup, gw ga mau pertanyaan “batuk” ini malah bikin the GazettE jadi berantakan. Lanjut! the GazettE, pada saat apa kalian merasa menjadi manusia?”
Ruki : “Pliss, pertanyaan lo…”
Penanya : “Jawab!!”
Uruha : “Sorry, ga pernah!”
Penanya : “??”
Uruha : “Ya gw ga pernah ngerasa jadi manusia. Karna seperti yg kalian tau, gw ini bukan manusia, tapi BIDADARI. Camkan itu!”
Ruki : “Sama. Gw juga ga pernah ngerasa jadi manusia. Karna seperti yg kalian tau, gw ini-”
Penanya : “JOKO KENDIL!!”
Ruki : *menahan murka*
Kai : “Gw manusia. Dan gw bangga. Gw merasa menjadi manusia pada saat malam bulan purnama.”
Penanya : “??”
Kai : “Karna gw adalah… manusia… serigala… AUUUWWWOOO…!!” >O<
Penanya : “Oh, korban sinetron serigala di SCTV!” -_-
Aoi : “Gw emang manusia, tapi gw ga pingin ngerasa kalo gw ini manusia. Karna ga ada sejarahnya, ‘manusia bisa hidup berdampingan dengan bidadari’.” *lirik mesra ke Uru*
Uruha : *senyam senyum najong kesenengan*
Reita : “Sialan!! Aoi!! Lu nyolong bahan jawaban gw! @#$%^&*&^%” (kode unik ini isinya kata-kata yg ga baik, jangan ditiru!) *dan Reita ilang mood buat jawab*
Penanya : “Oke seterah. Pertanyaan selanjutnya! Pada saat apa kalian ngerasa pusing?”
Ruki : “Pada saat jawab pertanyaan-pertanyaan lo!”
Kai : “Pada saat dapur gw berantakan. Padahal gw sendiri yg berantakkin.”
Reita : “Pada saat Uruha ga bales BBM, Email, atau chat gw. Dan ga angkat telpon gw.”
Uruha : “Pada saat gw bingung mau ngasih alasan apa kalo Reita nanya ‘Kenapa kamu ga angkat telpon aku, ga bales chat dan email aku?’”
Aoi : “Pada saat gw harus nutup-nutupin rahasia atas pengkhianatan Uru ke Reita.”
Reita : “Ja-jadi selama ini kalian…?” *Reita hampir meledak*
Penanya : “Stop! Perangnya nanti aja abis interview kelar. Next! Pada saat apa kalian memakai kacamata hitam?”
Ruki : “Pada saat main layangan.”
Kai : “Pada saat ngiris bawang merah.”
Uruha : “Pada saat keluar rumah tanpa make-up.”
Aoi : “Pada saat gw ngeliatin Uruha.”
Reita : “Pada saat Uruha ngeliatin gw.”
Uruha : “Emang pernah, Rei?”
Reita : “Manisnya kamu di situ, Uru. Kamu ga pernah mau mengumbar kemesraan kita depan umum.”
Aoi : “Mana mungkin Uruha mau mengumbar aib sendiri?”
Reita : “Aib? Maksud lo apa Wo?”
Penanya : “STOOOPPP!! Tahan emosi kalian! Ruki, apa alasan kamu pakai kacamata hitam pada saat main layangan? Oh, pasti biar ga silau kena sinar matahari kan?”
Ruki : “Ga juga.”
Penanya : “Terus?”
Ruki : “Itu buat ngebedain anak layangan aseli sama anak band yg lagi jadi anak layangan.” *dan kemudian backsong muter lagu ‘Alay’*
Alay, anak layangan
Nongkrong pinggir jalan
Sama teman-teman
Alay, orang bilang anak layangan
Kampungan, gayanya sok-sokan

Penanya : “Kai, apa alasan kamu pake kacamata hitam pada saat ngiris bawang merah? Oh, pasti biar matanya ga pedes yak?”
Kai : “Ah, ga sih. Cuman biar keliatan keren dan ganteng aja.”
Penanya : “Duh, kalo yg masak sekeren kamu sih, kayaknya ga cuma bawang yg keiris-iris, tapi hati aku juga keiris liat kekerenan dan ketamvanan kamuh~” >////<
Kai : *sembur pake minyak jelantah* “SITU OKE??”
Penanya : *melindungi diri dari semburan minyak jelantah Kai pake wajan* “Uruha, apa alasan kamu pake kacamata hitam pada saat keluar rumah tanpa make-up. Pasti ga PD yak?”
Uruha : “Siapa bilang? Aku cuma ga mau orang-orang di sekitarku klepek-klepek kayak ikan cupang kalah tarung gara-gara liat mata sayu rapuh aku dan kecantikanku yg udah alami ini.”
Penanya : “Oh… jadi sekarang cantiknya udah alami? Udah bukan alamak lagi?”
Uruha : “Gw ini emang dasarnya udah ada bakat cantik. Cuman dulu kecantikan gw masih terpendam jauh karna dulu gw masih miskin. Tapi sekarang? Orang-orang juga udah pada tau kan?”
Penanya : “Iya deh iya, ngalah aja gw, daripada lo marah-marah ntar malah keriput. Ok next, Aoi, apa alasan kamu pakai kacamata hitam pada saat ngeliatin Uruha?”
Aoi : “Biar Uruha ga nyadar kalo gw lagi menikmati keindahan dia. Soalnya dia suka gundah gemalau kalo tau gw merhatiin dia. Takut salah tingkah katanya.”
Uruha : *ngehe* >////<
Penanya : “Reita, apa alasan kamu memakai kacamata hitam pada saat Uruha ngeliatin kamu?”
Reita : “Ga ada alasan buat ga meleleh kalo diliatin bidadari cantik.”
Penanya : “Jadi lo takut meleleh, makanya pake kacamata item?”
Reita : “Ya, kira-kira begitu.”
Uruha : *rajin nyebut*
Penanya : “Alasan lo ga logis!”
Reita : “Kita ga butuh alasan yg logis buat mencintai seseorang yg cantiknya ga logis.” *lirik genit ke Uru*
Uruha : *baca ayat kursyi*
Aoi : *balik meja*
Dan kemudian hening.

Penanya : “the GazettE, pada saat apa kalian memutuskan untuk menyerah?”
Kai : “Pada saat gw dimodusin sama makhluk ga jelas kayak lo!”
Ruki : “Pada saat gw harus jawab pertanyaan memuakkan dari lo!”
Aoi : “Pada saat rasa sayang gw buat Uruha meluap kayak selokan banjir. Gw nyerah, gw ga kuat nahan perasaan ini.”
Uruha : “Pada saat gw harus memutuskan buat nerima Aoi lagi. Gw nyerah bohongin diri sendiri dan bohongin Reita, karna sebenernya gw masih sayang sama Aoi.”
Reita : “Pada saat gw tau kalo ternyata Uruha ga pernah mencintai gw.” (._.)

JEGLEEERRR~
Efek petir menandakan kegundahan baru saja menghampiri Reita. Jawaban Uruha benar-benar menghujam hati Reita.

Aoi : “Gw emang manusia, tapi gw ga pingin ngerasa kalo gw ini manusia. Karna ga ada sejarahnya, ‘manusia bisa hidup berdampingan dengan bidadari’.” *lirik mesra ke Uru*
Uruha : *senyam senyum najong kesenengan*

Reita : ‘Bahkan kamu masih bisa tersenyum najong mendengar gombalan Aoi yang aselinya itu gombalan aku?’

Reita : “Pada saat Uruha ga bales BBM, Email, atau chat gw. Dan ga angkat telpon gw.”
Uruha : “Pada saat gw bingung mau ngasih alasan apa kalo Reita nanya ‘Kenapa kamu ga angkat telpon aku, ga bales chat dan email aku?’”
Aoi : “Pada saat gw harus nutup-nutupin rahasia atas pengkhianatan Uru ke Reita.”
Reita : “Ja-jadi selama ini kalian…?” *Reita hampir meledak*

Reita : ‘Apa gw harus meledak sekarang juga?’ (._.)

Aoi : “Pada saat gw ngeliatin Uruha.”
Reita : “Pada saat Uruha ngeliatin gw.”
Uruha : “Emang pernah, Rei?”

Reita : ‘Bahkan ngelirik gw aja lo ga pernah?’ (._.)

Aoi : “Biar Uruha ga nyadar kalo gw lagi menikmati keindahan dia. Soalnya dia suka gundah gemalau kalo tau gw merhatiin dia. Takut salah tingkah katanya.”
Uruha : *ngehe* >////<

Reita : ‘Gw pingin kunyah Aoi.’

Uruha : “Pada saat gw harus memutuskan buat nerima Aoi lagi. Gw nyerah bohongin diri sendiri dan bohongin Reita, karna sebenernya gw masih sayang sama Aoi.”

Reita : ‘Cukup, Uru! Dibandingkan scream Ruki, kata-kata kamu itu lebih menyakitkan. Ga cuma menyakitkan pendengaran aku, tapi perasaan aku juga.’ T_T

Melihat keadaan Reita, Penanya jadi iba. Ruki dan Kai juga ikutan iba. Tapi sebelum memperlihatkan ke-ibaannya, Kai ngacir dulu ke belakang, mau makan katanya, laper jawab pertanyaan-pertanyaannya si Penanya.
Penanya : “Udah mas Rei, jangan gemalau begitu. Masih ada mbak Penanya di sini.”
Reita : “Terus? Lo bisa apa? Lo ga berguna di sini. Lo cuma bisa ngompor-ngomporin doank! Gara-gara lo gw jadi sakit hati begini!”
Penanya : “Bukannya malah bagus, jadi lo ga kelamaan dibohongin Uruha, karna akhirnya lo tau yg sebenernya. Itu gara-gara pertanyaan gw. Haha…” *bangga*
Reita : “Iya sih, tapi tetep aja lo ngeselin. Pergi lo!!”
Ruki : “Tenang, Rei… jangan meledak begitu. udah kayak travo listrik aja. Rei, sekarang lo tau kan, gimana rasanya ga dianggap? Lebih sakit lagi ‘pura-pura dianggap’. Itu yg gw rasain dari dulu. Lo masih inget kan, gimana dengan gampangnya lo ngebuang gw demi dapetin Uruha yg waktu itu baru putus dari Aoi? itu rasa sakit yg gw rasain, Rei!”
Reita : *bengong aje*
Ruki : “Tapi lo tenang aja. Gw bukan tipe pendendam kok. Gw akan terima lo lagi kalo lo mau balik ke gw, dengan catetan, lo harus bisa move on TOTAL dari Uruha.”

Tetiba Kai yg makannya baru 3 suap, datang nyamperin Reita sama Ruki. Tau-tau nyeplos,
Kai : “Udah Rei, jangan sedih mulu. Uruha sama Aoi emang hobi bikin orang naik darah. Tensi gw aja sering naik gara-gara mereka suka umbar kemesraan depan gw, padahal mereka tau gw ini jones. Tapi mereka ga bisa hargain gw sebagai jones terhormat. Ehm, Rei…” *ndusel Reita*
Reita : “??”
Kai : “Abis ini, status lo pasti berubah kan? jadi jomblo. Lo jomblo baru, gw jones (jomblo with happiness), kita sama-sama jomblo, kenapa kita ga jadian aja?”
Reita : “Kai??”
Kai : “Selama ini lo ga pernah nyadar ya kalo gw suka sama lo? Emang lo ga tau, apa arti panggilan ‘Rei-chan’ gw ke lo tiap kita lagi berduaan aja?”
Reita : *geleng2 dugem*
Kai : “Ya ampun, Rei. Lo bener-bener ga peka! Gw pikir lo bakal nangkep radar cinta dari gw. Lo tau ga sih, udah dari jau-jauh hari gw ngarepin lo sama Uru putus. Biar gw bisa-”
Ruki : “Bisa apa Kai?? Biar lo bisa dapetin Reita? Enak aja! Reita itu punya gw! Dia ke Uru cuma mampir doank, anggep aja gitu! Dan barusan gw ngajak Reita balikan. Terus apa? Seenaknya aja lo nyamber ngajak Reita jadian. Lo pikir Reita mau sama lo?”
Penanya : “Ruki, Ruki, sabar!”
Ruki : “Sabar gw udah habis. Gw udah nahan murka dari awal lo nanya-nanya, terus sekarang Kai juga bikin kemurkaan gw makin meluap! GW MURKA!! GW MURKAAAAAAA…!!!!” *cekik Kai*
Kai : *cekik Ruki*
Ruki + Kai : *cekikikan. Eh, cekik-cekikan*
Reita : “ADA APA DENGAN DUNIA INI??” >o<
Penanya : “Ada gw! Ayo Rei, kita pergi aja. Daripada lo batuk pelangi ngeliat Uru sama Aoi mesraan di pojokan. Atau lo mau bersin-bersin sampe lebaran bebek gara-gara liat Ruki sama Kai cekik-cekikan begitu rebutin lo?”
Reita : “Pliss! Bawa gw pergi dari sini, SEKARANG!!” *frustasi akut*
Penanya : “GW DAPET REITA!!” XDDDDD *gondol Reita*
Reita : *noseband-nya terbang*

#TAMAT

Udah gitu doank.